League of Legends World Championship 2025 tinggal menghitung hari. Mulai 14 Oktober mendatang, 17 tim terbaik dari seluruh dunia akan berkumpul di Tiongkok untuk memperebutkan trofi paling prestisius dalam esports League of Legends. Turnamen akbar ini akan berlangsung hingga 9 November, dengan babak Play-In, Swiss Stage, hingga Knockout yang menyisakan delapan tim terbaik sebelum menuju Grand Final di Beijing.
Perjalanan menuju Worlds tahun ini cukup unik. Sebagian tim sudah mengamankan tiket sejak lama berkat format liga atau kemenangan di MSI 2025, sementara banyak lainnya harus berjuang mati-matian di playoff musim panas.
Dominasi Korea dan Kuda Hitam Asia Pasifik
Dari kawasan Korea, Gen.G menjadi tim pertama yang lolos setelah mengamankan tempat di LCK Playoffs sekaligus mengunci tiket melalui kemenangan di MSI. Status juara Mid-Season Invitational membuat LCK mendapatkan empat slot penuh. Dengan T1, Hanwha Life, Dplus, KT Rolster, dan FearX yang masih bertarung, persaingan untuk memperebutkan sisa tiga kursi sangat ketat. Kehadiran Gen.G dipandang sebagai ancaman terbesar, bahkan sebagian analis sudah menyebut mereka sebagai favorit utama untuk mengangkat piala di Beijing.
Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik (LCP), dua tim telah memastikan diri: CTBC Flying Oyster (CFO) dan PSG Talon. CFO dikenal sebagai kuda hitam yang konsisten tampil mengejutkan, sedangkan PSG Talon mendapat sorotan khusus berkat kembalinya Huang "Maple" Yi-Tang, veteran Taiwan yang sempat pensiun. Slot ketiga LCP masih diperebutkan oleh GAM Esports, Secret Whales, dan Viking Esports.
Harapan Eropa dan Amerika
Dari wilayah EMEA, G2 Esports kembali menjadi ujung tombak harapan Eropa. Walaupun hasil di MSI 2025 tidak terlalu gemilang, G2 tetap memiliki reputasi sebagai tim dengan draft brilian dan mental baja di panggung internasional. Movistar KOI (MKOI) menjadi wakil kedua setelah tampil impresif di LEC Summer. Menariknya, ini merupakan kelanjutan perjalanan organisasi yang sebelumnya dikenal sebagai MAD Lions, yang sering kali kesulitan di Worlds. LEC sendiri masih menyisakan satu kursi, dengan Fnatic, GIANTX, Karmine Corp, dan Team Vitality dalam antrean.
Di kawasan Amerika (LTA), Vivo Keyd Stars tampil mengejutkan. Meski tidak mendominasi musim reguler, mereka melesat di playoff dengan kemenangan telak 3-0 di hampir setiap laga. Tim asal Brasil ini diharapkan bisa melanjutkan tren positif Amerika Latin yang belakangan tampil di atas ekspektasi. Dari Amerika Utara, FlyQuest menjadi tim pertama yang mengunci tiket Worlds. Slot ketiga masih diperebutkan oleh empat tim: 100 Thieves, paiN Gaming, RED Canids, dan Shopify Rebellion.
Perjalanan Bersejarah Tim Indonesia
Bagi penggemar di tanah air, perjalanan Yang Dae Pal menjadi sorotan tersendiri. Sebagai satu-satunya tim asal Indonesia yang berhasil menembus kompetisi LCP, mereka sempat mencuri perhatian di fase reguler. Mengandalkan talenta muda lokal yang dipadukan dengan pemain impor asal Korea Selatan di posisi midlane, YDP menampilkan gaya bermain agresif khas SEA. Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak playoff setelah menghadapi lawan berpengalaman seperti GAM Esports.
Meskipun Yang Dae Pal gagal lolos ke panggung dunia, kehadiran mereka dianggap sebagai tonggak penting bagi perkembangan League of Legends di Indonesia. Banyak analis menilai pengalaman mereka tahun ini dapat menjadi fondasi yang kuat untuk menatap musim depan, sekaligus membuka jalan bagi bibit-bibit baru dari skena lokal.
Menatap Worlds 2025
Dengan hanya tujuh tim yang sudah pasti lolos dan sisanya masih diperebutkan, perjalanan menuju Worlds 2025 masih penuh dengan teka-teki. Namun, satu hal yang pasti, turnamen ini akan kembali mempertemukan gaya bermain khas dari setiap kawasan, mulai dari disiplin Korea, inovasi Eropa, semangat kuda hitam Asia Tenggara, hingga energi dari tuan rumah Tiongkok. Bagi Indonesia, meski Yang Dae Pal tidak tembus ke panggung dunia, jejak mereka adalah bukti bahwa mimpi melihat tim merah-putih berlaga di Worlds bukanlah hal yang mustahil. Dunia mungkin baru menunggu juara baru, tetapi bagi para penggemar di tanah air, perjalanan baru justru baru saja dimulai.