First Impression 2XKO: Evolusi Project L Menuju Game Fighting Besar dari Riot Games
League of Legends

First Impression 2XKO: Evolusi Project L Menuju Game Fighting Besar dari Riot Games

Aldonov Danoza - Rabu, 10 September 2025
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Tim Esports ID berkesempatan mencoba langsung 2XKO pada 10 September 2025, dan kesan pertama yang muncul: game fighting ini berpotensi jadi pilihan menarik, baik untuk gamer kasual maupun pemain profesional di ranah FGC (Fighting Game Community). Dengan mekanisme yang segar, namun tetap ramah bagi pendatang baru, 2XKO terlihat siap membawa nuansa berbeda ke dalam genre fighting.

Riot Games sendiri awalnya memperkenalkan proyek ini dengan nama Project L pada 2019. Saat itu, detail yang diberikan masih minim. Butuh waktu hingga 2023 sebelum akhirnya Project L berganti nama menjadi 2XKO dan secara perlahan menunjukkan bentuknya sebagai fighting game berbasis League of Legends Universe.

Langkah Riot ini menarik, karena mereka sebelumnya sukses membangun ekosistem game dengan Valorant (FPS), Legends of Runeterra (card game), hingga Teamfight Tactics (autobattler). Dengan 2XKO, Riot jelas ingin ikut meramaikan genre fighting yang sudah lama punya basis penggemar loyal.

Mekanisme Gameplay: Antara Familiar dan Unik

Berbeda dari game fighting populer lain seperti Street Fighter 6, Mortal Kombat 1, atau Fatal Fury: City of the Wolves, 2XKO menawarkan input sistem yang lebih sederhana namun tetap dalam. Pemain bisa menggunakan tiga jenis serangan dasar:

  • Light Attack

  • Medium Attack

  • Heavy Attack

Kombinasi dari tiga serangan ini bisa menghasilkan berbagai combo, membuatnya ramah untuk pemula, tetapi tetap menyimpan kedalaman untuk pemain berpengalaman.

Yang membuat 2XKO unik adalah kehadiran skill champion, mirip dengan kemampuan karakter di League of Legends. Dengan menggunakan tombol LT dan RT, pemain bisa mengaktifkan skill khas tiap champion. Misalnya:

  • Ahri dengan skill Foxfire (RT + kiri/kanan)

  • Blitzcrank dengan Rocket Grab (LT + maju)

Skill ini bisa dipadukan dengan basic combo, memberi variasi strategi yang membuat gameplay terasa segar dan berbeda dibanding fighting game tradisional. Selain itu ada skill ultimate yang bisa kamu input dengan tombol LT + RT.

Fitur Tambahan yang Menarik

Riot juga menyertakan berbagai fitur pelengkap untuk memperkaya pengalaman bermain:

Color Skin Champion – kostumisasi visual agar pemain tampil beda di arena.

Avatar & Battle Hub – ruang sosial virtual yang mengingatkan pada fitur serupa di Street Fighter 6 dan Tekken 8, di mana pemain bisa saling bertemu, berinteraksi, bahkan duel lewat “arcade cabin”.

Champion Token – di awal, pemain akan mendapat 2 token untuk menebus champion favorit mereka. Saat ini, champion yang bisa dibeli antara lain Blitzcrank, Jinx, dan Vi, sementara karakter lain bisa dimainkan gratis tanpa biaya tambahan.

2XKO sebagai Pintu Masuk Baru

Bagi penggemar League of Legends yang mungkin sudah lelah dengan intensitas MOBA atau genre Riot lainnya seperti Valorant, 2XKO bisa jadi penyegar. Dengan gaya bermain yang tetap mengakar pada karakter-karakter LoL, tapi dikemas dalam format fighting game, Riot membuka pintu untuk gamer awam maupun profesional agar bisa ikut meramaikan dunia FGC.

Dan dengan jadwal rilis di 2025, game ini tidak hanya sekadar spin-off, tapi bisa menjadi awal baru bagi banyak gamer untuk merasakan sensasi bertarung dengan champion favorit mereka. Jadi, kalau kamu pernah penasaran seperti apa rasanya membawa Jinx, Vi, atau Blitzcrank ke arena 1v1 penuh aksi, 2XKO bisa jadi jawabannya. Tinggal tunggu waktu, dan siapa tahu game ini akan menjadi next big thing di dunia fighting game.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait