Riot Games membagikan wawasan baru tentang proses kreatif di balik pemilihan champion untuk game fighting 2XKO, yang saat ini masih dalam tahap closed beta. Melalui unggahan di X (Twitter), Knight ‘Arucelli’ Zhang, anggota tim konsep 2XKO, menjelaskan bagaimana tim desain, narasi, dan seni bekerja sama untuk menentukan champion League of Legends yang cocok masuk ke roster game ini.
a lot of teams go into deciding which champs to put in 2xko. here's lead concept @arucelli with some insight into the process pic.twitter.com/AY7gqB4ziu
— 2XKO (@Play2XKO) September 11, 2025
Dimulai dari DNA: Desain, Narasi, dan Seni
Menurut Arucelli, proses pemilihan champion tidak sekadar memindahkan karakter populer dari League of Legends. Tim terlebih dahulu menyatukan visi melalui pendekatan yang disebut DNA.
“First things first, we always start with DNA, yaitu saat tim desain, narasi, dan seni duduk bersama untuk benar-benar membahas karakter dan menentukan seperti apa mereka di 2XKO,” jelas Arucelli.
Tim mempertimbangkan berbagai faktor seperti archetype fighting game, mekanika yang belum terwakili, dan aspek karakter yang belum dieksplorasi di League. Setelah arah desain ditentukan, tim konsep mulai merancang kostum yang mencerminkan gaya bertarung karakter tersebut.
“Karakter cepat mungkin punya aksesori yang terbang saat mereka dash, seperti Yasuo. Karakter berat akan punya titik fokus visual yang kuat agar terasa kokoh, seperti Illaoi,” tambahnya.
Roster Beta: 9 Champion Siap Tempur
Saat ini, 2XKO memiliki sembilan champion yang bisa dimainkan dalam closed beta:
- Ahri
- Blitzcrank
- Braum
- Darius
- Ekko
- Illaoi
- Jinx
- Yasuo
- Vi
Game ini dijadwalkan rilis dengan 10 champion di peluncuran akhir tahun, dengan konten tambahan direncanakan pasca-rilis. Meski Katarina sempat muncul di footage awal, Riot telah mengonfirmasi bahwa ia tidak akan masuk roster peluncuran.
Tantangan Balancing di Format 2v2
Format tag-team 2v2 yang diusung 2XKO menambah kompleksitas dalam desain karakter. Setiap champion harus bisa berfungsi baik sebagai individu maupun sebagai pasangan dalam berbagai kombinasi tim.
“Kami harus memastikan semua champion terasa unik, tapi tetap seimbang dalam semua kemungkinan kombinasi,” ujar tim pengembang dalam wawancara sebelumnya di Evo 2025.
Josh ‘NerdJosh’ Jodoian dari tim Game Analysis & Live Balance menyebut bahwa 2XKO awalnya hanya proyek kecil dengan roster terbatas. Namun seiring berkembangnya skala proyek, tim mulai menambahkan lebih banyak champion sambil tetap menjaga standar kualitas tinggi.
Dari Konsep ke Gameplay
Setelah konsep disetujui, proses berlanjut ke tim spesialis seperti character artist, animator, tech artist, dan VFX artist untuk mewujudkan karakter secara visual dan teknis.
“Begitu kami menemukan konsep yang kami suka, tim spesialis akan menyatukannya agar terlihat keren di dalam game,” tutup Arucelli.
Ikuti terus perkembangan 2XKO dan roster champion-nya hanya di Esports.ID. Siapa menurutmu yang pantas jadi karakter ke-10 di peluncuran nanti? Jangan lewatkan update berikutnya!