Babak Playoff VALORANT Champions 2025 semakin panas setelah dua wakil Pacific, Paper Rex (PRX) dan DRX, berhasil menyalakan kembali asa mereka usai memenangkan laga hidup-mati di lower bracket. Kemenangan ini tidak hanya membuat fans Pacific bersorak, tetapi juga mengirim Team Heretics (EMEA) dan MIBR (Americas) pulang lebih awal.
Hari ini menjadi pengingat betapa kerasnya persaingan di turnamen akbar tahunan ini: tidak ada ruang untuk kesalahan, dan PRX serta DRX membuktikan bahwa mental juara bisa lahir dari keterdesakan.
Paper Rex: Kereta Gila yang Tak Bisa Dihentikan
Nama Paper Rex selalu identik dengan gaya main penuh kejutan, agresif, dan tanpa rasa takut. Meski sempat dihantam Fnatic di upper bracket, PRX datang dengan tekad bulat menghadapi Team Heretics. Sang IGL, Khalish “d4v41” Rusyaidee, mengambil alih panggung dan memimpin lewat duel-duel krusial, membuat PRX membalikkan keadaan dan merebut map pertama, Ascent, dengan skor 13-11.
Meski Heretics sempat membalas di Haven, map penentuan di Lotus menjadi arena dominasi PRX dengan skor telak 13-4. Bagi PRX, kemenangan ini adalah pesan bahwa mereka masih di jalur untuk mengejar gelar juara dunia pertama mereka.
DRX: Dari Keterpurukan ke Kebangkitan
Jika PRX dikenal sebagai tim penuh kejutan, DRX justru terkenal sebagai tim Korea yang metodis dan disiplin. Menghadapi MIBR dengan bintang besar seperti Erick “aspas” Santos, DRX sempat tersudut setelah kalah di Sunset dengan skor 10-13. Namun, DRX tidak goyah di map kedua, Ascent, mereka menemukan ritme lewat eksekusi A site yang rapi.
Koordinasi ultimates menjadi senjata utama, ditambah clutch demi clutch dari Cho “Flashback” Min-hyuk dan No “freeing” Ha-jun, memaksa overtime hingga akhirnya DRX menang 15-13. Map penentuan di Bind menjadi panggung kebangkitan penuh DRX yang tampil tenang di post-plant dan akhirnya menutup laga 13-10 untuk mengamankan tiket ke babak berikutnya.
Jalan Menuju Final Semakin Sengit
Dengan hasil ini, Paper Rex dan DRX akan saling berhadapan di Lower Bracket Semifinal pada Jumat, 3 Oktober 2025. Pertandingan ini tidak hanya soal bertahan hidup, tetapi juga tentang siapa yang pantas menjadi harapan terakhir Pacific di Champions tahun ini. Namun sebelum itu, semua mata tertuju pada Upper Bracket Final antara Fnatic (EMEA) dan NRG (Americas) yang akan menentukan siapa yang lebih dulu melangkah ke Grand Final pada 5 Oktober.
Tim yang kalah akan turun ke Lower Bracket Final pada 4 Oktober untuk menghadapi pemenang antara PRX dan DRX. Dua tim Pacific kini berdiri di ujung tanduk. Hanya satu yang bisa bertahan, tetapi keduanya telah membuktikan bahwa wilayah Pacific masih layak ditakuti di panggung dunia.
