Filosofi Desain di Balik Pernyataan Besar League of Legends 2026. Mengapa Riot Berani Ubah Drastis
League of Legends

Filosofi Desain di Balik Pernyataan Besar League of Legends 2026. Mengapa Riot Berani Ubah Drastis

Aldonov Danoza - Selasa, 02 Desember 2025
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Pengembang Riot Games baru-baru ini membagikan pemikiran mendalam yang menjadi dasar dari perombakan besar dalam gameplay League of Legends (LoL) untuk musim 2026.

Melalui wawancara dengan Lead Gameplay Designer, Matthew ‘PhRoXz0N’ Leung-Harrison, Riot menjelaskan bahwa perubahan kali ini adalah hasil dari evaluasi panjang terhadap umpan balik pemain dan dinamika kompetitif, yang bertujuan membuat LoL terasa lebih segar, fleksibel, dan seimbang.

Mengapa Beberapa Objek Map Dihapus

Salah satu keputusan besar adalah penghapusan objek bernama Atakhan dari map Summoner’s Rift. Alasan utamanya, Riot mendapati banyak pemain merasa “kelelahan objektif” (objective overload), yang berarti terlalu banyak fight yang terasa wajib, sehingga gaya bermain seperti split-push atau siege menjadi kurang bernilai.

Riot memutuskan bahwa mengurangi beban visual dan konflik yang terpaksa adalah langkah yang paling tepat untuk mengurangi kelelahan pemain dan meningkatkan kejelasan strategi. PhRoXz0N menjelaskan bahwa keberanian untuk meniadakan fitur eksperimen—jika respons dari komunitas beragam—adalah bagian dari filosofi menjaga LoL tetap sehat dalam jangka panjang.

Jungle Didesain Ulang, Fokus ke Late-Game

Peran Jungler dalam LoL disebut sebagai salah satu yang mendapat perombakan signifikan. Berdasarkan masukan bahwa jungler terlalu mendominasi early game, terutama lewat interaksi pertama di Rift Scuttler, musim 2026 akan menggeser “pengaruh jungle dari early game ke mid–late game.

Dengan jungle yang lebih “tenang” di awal, Riot berharap akan muncul lebih banyak variasi cara menang, di mana laner dapat menikmati fase laning dengan lebih bebas.

Membuka Ruang Strategi Makro

Riot ingin menciptakan sebuah ekosistem strategi dengan nuansa seperti game RTS klasik: setiap gaya (mobility-based, side-pressure, melee bruiser, atau teamfight) harus punya peluang nyata untuk menang jika dijalankan dengan baik. Agar hal ini tercapai, Riot merombak banyak aspek gameplay, termasuk waktu respawn minion dan gelombang minion yang diperpendek, sehingga membuat early-game dan tekanan lane lebih dinamis.

Inti dari pembaruan 2026 ini adalah fleksibilitas, kejelasan, dan keseimbangan, memastikan setiap role dapat menjalani fase permainannya dengan pengalaman berbeda, dan banyak pilihan strategi yang dapat bersaing secara adil.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait