Legenda e-sports Luka “Perkz” Perkovi telah membuat keputusan besar, yaitu ia resmi bergabung sebagai bagian dari kepemilikan rangkaian kafe gaming asal Kroasia, Friendly Fire. Pergeseran ini menjadi tonggak baru dalam kariernya, setelah secara resmi mengumumkan pensiun dari kompetisi profesional League of Legends pada pertengahan 2025.
Dari Pro Player ke Pemilik Bisnis
Perkz dikenal luas sebagai salah satu pemain terbaik di ranah League of Legends, dengan catatan delapan gelar LEC bersama G2 Esports dan gelar Mid-Season Invitational 2019. Ia memutuskan gantung mouse pada Juni 2025 karena ingin fokus pada kehidupan pribadi. Langkahnya masuk ke struktur kepemilikan Friendly Fire adalah babak baru dari kisahnya.
Dalam pernyataannya, ia menyatakan kegembiraannya bisa bergabung di “momen menarik” bagi brand tersebut, serta menilai Friendly Fire punya kombinasi “kreativitas, keautentikan, dan ambisi” yang resonan dengan banyak orang. Kini, selain menjadi co-owner, ia juga berperan sebagai duta dan penasihat strategis bagi Friendly Fire.
Friendly Fire: Ekspansi Global
Friendly Fire berdiri pertama kali pada 2017 sebagai arena e-sports dan kemudian bertransformasi menjadi jaringan kafe gaming yang bisa dipesan waralabanya pada 2018. Sejak itu, ekspansinya berkembang pesat dengan 18 cabang yang beroperasi di Eropa dan Meksiko.
Rencana berikutnya jauh lebih ambisius, yaitu menembus pasar global, termasuk rencana ekspansi ke Amerika Serikat. Dalam konteks ini, kehadiran Perkz sebagai co-owner dipandang sebagai aset strategis baik dari sisi merek maupun jaringan komunitas.
Makna Transformasi Karier
Langkah ini menandakan pergeseran dari identitas pemain e-sports profesional menuju pelaku bisnis dalam ekosistem gaming. Kehadiran sosok seperti Perkz sangat potensial membawa perhatian besar dari komunitas gamer global terhadap Friendly Fire.
Bagi Perkz sendiri, ini menjadi bab baru: bukan tentang memenangkan pertandingan, melainkan membangun komunitas, ruang kumpul, dan ekosistem gaming global yang lebih luas lewat Friendly Fire. Transformasi ini menggambarkan bagaimana karier seorang legenda e-sports bisa berlanjut di jalur bisnis dan budaya gamer.
