Turnamen KeSPA Cup 2025 menjadi penutup musim kompetitif yang menarik dalam ranah League of Legends profesional. Diselenggarakan dari 6 sampai 14 Desember 2025 di Seoul, Korea Selatan, turnamen ini mempertemukan 10 tim LCK bersama beberapa tim internasional undangan seperti Team Liquid dan Cloud9 dalam kompetisi yang sarat intensitas dan kejutan.
Piala ini bukan sekadar laga penutup tahun, tetapi juga ajang pembuktian sebelum musim LCK 2026 dimulai.
Kebangkitan T1 dan Bersinarnya Peyz
Perjalanan turnamen sendiri berjalan penuh dinamika. Tim besar seperti T1 sempat terjatuh di lower bracket akibat kekalahan dari Hanwha Life Esports (HLE), tetapi mereka bangkit luar biasa. Dengan komposisi pemain baru setelah melepas Lee “Gumayusi” Min-hyung dan menggantinya dengan Kim “Peyz” Su-hwan di posisi ADC, T1 menunjukkan mental juara mereka.
Pemain muda carry itu bahkan menjadi MVP di final berkat performa gemilangnya sepanjang seri final yang berjalan ketat. Setelah kalah di satu seri melawan HLE, T1 mampu kembali ke puncak lewat kemenangan dramatis di final dengan skor 3–2, memperlihatkan permainan tim yang matang dan kompak di momen-momen krusial.
LCK Semakin Kompetitif
Namun KeSPA Cup 2025 bukan hanya tentang T1. Turnamen ini memunculkan gambaran bahwa kompetisi di LCK semakin ketat. Hanwha Life Esports, dengan pemain-pemain superstar mereka, sempat mendominasi beberapa fase turnamen dan tampil sebagai ancaman serius. Begitu pula Dplus KIA, yang dengan pemain seperti Smash menunjukkan agresi dan potensi besar.
Ini menandakan bahwa celah antara tim puncak dan mid-table semakin mengecil, yang menjanjikan musim kompetitif berikutnya yang lebih sengit. Sorotan lain dari turnamen adalah penampilan individu para ADC, menggambarkan tren meta yang makin memberi ruang bagi peran marksman untuk bersinar, sesuatu yang diyakini banyak analis akan berlanjut di musim 2026.
Pergeseran Model Penyiaran Esports
Selain aspek kompetitif, KeSPA Cup 2025 juga menjadi sinyal perubahan non-kompetitif, terutama dari sisi penyiaran. Kali ini, hak siar turnamen dipegang secara eksklusif oleh Disney+, menandai potensi pergeseran model distribusi konten esports dari platform tradisional seperti Twitch dan YouTube menuju layanan streaming besar.
Hal ini bisa memengaruhi cara penonton global mengonsumsi acara esports di masa depan. Secara keseluruhan, turnamen ini memberikan gambaran lebih jelas tentang masa depan LCK yang lebih kompetitif dan kebangkitan talenta-talenta baru.