Elon Musk Tantang Pemain Pro League of Legends untuk Bertanding Melawan AI

League of Legends Aldonov Danoza
Rabu, 26 November 2025 15:49:52

Pada 25 November 2025, pengusaha teknologi dunia, Elon Musk, membuat pernyataan mengejutkan di platform media sosialnya, X (sebelumnya Twitter). Ia menantang para pemain terbaik League of Legends untuk berhadapan dengan versi terbaru dari program kecerdasan buatannya, Grok 5, dalam sebuah pertandingan yang direncanakan berlangsung pada tahun 2026.

Tantangan ini langsung viral, memancing rasa penasaran besar mengenai keunggulan antara manusia atau mesin.

Untuk menjaga agar pertandingan terasa adil dan kompetitif, Musk menetapkan sejumlah batasan bagi Grok 5. Pertama, AI hanya diperbolehkan melihat layar melalui kamera, artinya Grok 5 hanya memperoleh apa yang bisa dilihat oleh manusia dengan penglihatan normal (20/20 vision). Kedua, kecepatan reaksi dan klik AI dibatasi agar tidak lebih cepat dari manusia.

Dengan syarat tersebut, Grok 5 tidak mendapat akses ke data internal permainan seperti metadata atau informasi tersembunyi lain, sehingga hasil pertandingan benar-benar mengandalkan kemampuan AI dalam mengamati, memahami, dan bereaksi layaknya pemain manusia.

Tantangan Musk langsung mendapat respons dari komunitas LoL, termasuk tim elite dan pemain profesional. T1, juara dunia 2025, menyatakan kesiapan mereka dengan pesan “We are ready ? R U?” Sementara itu, eks pemain profesional sekaligus streamer LoL, Eugene ‘Pobelter’ Park, menyatakan ketertarikannya ikut ambil bagian.

Lewat tantangan ini, Musk ingin membuktikan bahwa Grok 5 bukan sekadar AI khusus game, melainkan sebuah model dengan potensi kecerdasan umum (AGI) yang bisa beradaptasi di lingkungan kompleks seperti esports.

Tantangan Grok 5 hanyalah puncak gunung es dari semakin besarnya peran AI dalam dunia esports. Selama setahun terakhir, sejumlah organisasi esports besar seperti 100 Thieves, Cloud9, dan Team Heretics mulai bereksperimen dengan agen AI untuk berbagai tujuan, mulai dari interaksi sosial hingga pelatihan pemain.

Bagi pemain biasa, alat seperti iTerotool berbasis AI untuk melatih skill LoL—serta proyek seperti Project AVA juga telah muncul. Ini menunjukkan bahwa AI kini tak hanya hadir sebagai eksperimen futuristik, tetapi mulai merasuk ke aspek praktis dan sehari-hari dunia game.

Tantangan manusia vs mesin ini akan membuka bab baru dalam sejarah game kompetitif, di mana batas antara pemain manusia dan pemain mesin mulai kabur.

Bagikan

Baca Artikel Asli