Tak Ada Kata Terlambat: Kisah Legenda 92 Tahun Menjuarai Turnamen Tekken 8
Tekken 8

Tak Ada Kata Terlambat: Kisah Legenda 92 Tahun Menjuarai Turnamen Tekken 8

Aldonov Danoza - Rabu, 17 Desember 2025
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Di dunia esports, kita sering mendengar tentang pro player muda yang menghabiskan ribuan jam berlatih demi juara. Namun di Jepang, sebuah turnamen Tekken 8 baru-baru ini mengubah seluruh stereotip itu. Seorang gamer berusia 92 tahun berhasil menjadi juara pada acara esports yang dirancang khusus untuk para senior, membuktikan bahwa minat dan kemampuan bermain game tak mengenal batas usia.

Care Esports Association Cup: Panggung untuk Lansia

Turnamen ini adalah bagian dari Care Esports Association Cup ke-12, kompetisi yang diselenggarakan dua kali setahun oleh Care Esports Association. Organisasi ini berfokus pada pemberdayaan dan kesejahteraan lansia melalui kegiatan gaming.

Meskipun pesertanya adalah lansia, acara ini dikemas layaknya kompetisi profesional:

Hisako Sakai: Sang Maestro Claudio Berusia 92 Tahun

Di antara para finalis, Hisako Sakai tampil sebagai bintang utama. Menggunakan karakter Claudio Serafino, Sakai menunjukkan ketenangan luar biasa yang dikombinasikan dengan teknik permainan yang efektif.

Perjalanannya menuju gelar juara sangat impresif:

  1. Semifinal: Menaklukkan Sadayuki Kato (pemain Armor King).

  2. Grand Final: Mengalahkan Gor Sugiyama yang menggunakan karakter Lili.

Aksi Sakai yang mengalahkan pemain-pemain yang secara teknis jauh lebih muda darinya (di kategori senior) menjadi viral di media sosial. Ia dipuji bukan hanya karena kemenangannya, tetapi karena semangat hidup (joie de vivre) yang ia pancarkan di arena kompetitif.

Manfaat Kognitif dan Inklusivitas Esports

Awalnya, organisasi Care hanya menyelenggarakan turnamen permainan tradisional seperti shogi. Namun, sejak 2019, mereka merambah ke game modern seperti Tekken 8. Tujuannya jelas: meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental para lansia.

Penelitian menunjukkan bahwa gaming kompetitif dapat membantu menjaga fungsi kognitif, koordinasi tangan-mata, dan mempererat hubungan sosial untuk mencegah rasa kesepian pada lansia. Kisah Hisako Sakai membuktikan bahwa dunia esports terus berkembang ke arah yang lebih inklusif, membuktikan bahwa passion sejati memang tidak pernah mengenal usia.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait