Pencipta bersama seri Halo, Marcus Lehto, menyatakan kekecewaannya karena dirinya dan sejumlah mantan kolega di studio Ridgeline Games tak tercantum dalam credits untuk game Battlefield 6. Ia menilai bahwa kontribusi mereka—yang menurutnya membangun fondasi pengembangan game tersebut—tidak mendapat pengakuan yang layak.
Kontribusi Studio dan Penutupan Tragis
Ridgeline Games dibentuk oleh Electronic Arts (EA) pada Oktober 2021 dan dipimpin oleh Lehto dengan fokus pada kampanye single-player untuk seri Battlefield. Selama satu hingga dua setengah tahun, para developer di Ridgeline bekerja keras untuk membangun fondasi ini.
Namun, pada Februari 2024, Lehto memutuskan untuk meninggalkan studio secara mandiri. Tak lama kemudian, EA menutup Ridgeline Games, dan sebagian stafnya dipindahkan ke studio lain, yaitu Ripple Effect Studios.
Pengakuan yang Dikebiri
Ketika Battlefield 6 dirilis, Lehto mengamati bahwa banyak mantan staf Ridgeline hanya dimasukkan dalam bagian “Special Thanks” di bagian akhir credits—atau bahkan sama sekali tidak disebutkan, termasuk dirinya sendiri.
Lehto kemudian mempublikasikan daftar nama dan peran yang menurutnya seharusnya muncul dalam credits resmi sebagai bentuk penghargaan kepada koleganya. Menurutnya, “Pengembangan game adalah kerja tim, dan setiap kontributor berhak mendapatkan pengakuan yang adil.”
Ironisnya, Battlefield 6 sendiri mencetak kesuksesan besar, mencapai lebih dari 7 juta kopi penjualan dalam tiga hari pertama dan menorehkan rekor jumlah pemain bersamaan tertinggi di Steam.
Kejadian ini memicu diskusi dalam industri game tentang bagaimana pengembang “fondasi” sering kali tidak mendapat pengakuan memadai, terutama ketika studio-pendukung ditutup atau dirombak sebelum proyek utama selesai. Bagi legenda kreatif seperti Lehto, transparansi dan pengakuan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pengembangan game harus ditegakkan.