Setelah sempat mengumumkan pensiun dan akan menjalani wajib militer, pemain veteran Han 'Peanut' Wang-ho mengejutkan publik dengan keputusan untuk kembali bermain. Pada 5 Desember 2025, Peanut terlihat mulai streaming di platform livestream Korea bernama SOOP, sebuah tanda bahwa dirinya belum sepenuhnya menjauh dari dunia League of Legends (LoL).
Lebih dari sekadar streaming, Peanut benar-benar comeback ke skena kompetitif dengan akan bertanding dalam kompetisi SOOP LoL League (SLL) 2025 Winter.
Reuni Legendaris ROX Tigers
Turnamen SLL ini kembali menggandeng nama-nama legendaris lama, dan yang paling menarik adalah Peanut bersatu lagi dengan rekan-rekannya dari ROX Tigers—tim lamanya—untuk pertama kalinya sejak 2016.
Reuni besar yang penuh nostalgia dan antisipasi ini menampilkan roster “ROX Tigers” versi reuni di SLL 2025 Winter, yang meliputi Han “Peanut” Wang-ho, Lee “Kuro” Seo-haeng, Kim “PraY” Jong-in, Song “Smeb” Kyung-ho, dan No “SnowFlower” Hoi-jong. Grup penyisihan turnamen akan dimulai 10 Desember 2025, dan Grand Final dijadwalkan 24 Desember.
Dari Pensiun ke Comeback yang Mengejutkan

Sebelumnya, pada September 2025, Peanut sempat mengejutkan komunitas esports saat mengumumkan bahwa ia akan berhenti kompetisi profesional dan menjalani wajib militer pada 2026. Kiprah panjang Peanut di dunia LoL sudah melewati banyak tim besar, dari ROX Tigers hingga SKT T1 (sekarang T1), membuatnya dikenal sebagai salah satu jungler paling berpengalaman dan sukses dalam sejarah kompetisi LoL Korea.
Keputusan pensiun sempat tampak final, namun kini, dengan bergabungnya ke SLL bersama ROX lama, Peanut memberi makna baru: bahwa meskipun "panggung utama" sudah usai, gairah kompetitif dan rasa cinta terhadap game membuatnya tak mampu menjauh sepenuhnya.
Pentingnya Warisan dan Komunitas
Kembalinya Peanut bukan sekadar nostalgia—ini sekaligus pengingat bahwa komunitas esports, khususnya LoL, sangat menghargai legacy atau warisan prestasi dan sejarah yang dibangun sejak lama. Turnamen SLL 2025 Winter bisa menjadi ajang adu skill sekaligus reuni emosional bagi penggemar lama, serta memberi perspektif baru tentang evolusi permainan.
Selain itu, keputusan ini bisa membuka jalan bagi pola karier alternatif bagi pemain profesional: tetap aktif dalam turnamen komunitas dan bentuk kompetisi lain yang lebih fleksibel, membuktikan bahwa semangat untuk bertanding bisa kembali muncul melampaui batas waktu dan status.