Capcom Kena Kritik Keras Usai Umumkan Final Turnamen Street Fighter Akan Jadi Pay-Per-View
Street Fighter 6

Capcom Kena Kritik Keras Usai Umumkan Final Turnamen Street Fighter Akan Jadi Pay-Per-View

Aldonov Danoza - Rabu, 15 Oktober 2025
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Capcom tengah menghadapi gelombang kritik dari komunitas Street Fighter dan penggemar fighting game di seluruh dunia. Kontroversi ini bermula dari pengumuman yang dibuat di Tokyo Game Show 2025 bahwa dua turnamen besar mereka — Capcom Cup 12 dan Street Fighter League (SFL) World Championship 2025 — akan disiarkan secara Pay-Per-View (PPV) alias berbayar.

Langkah ini menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah Capcom Pro Tour di mana penonton harus membayar untuk menonton final kejuaraan yang selama ini selalu disiarkan secara gratis di platform seperti YouTube dan Twitch.

Protes Komunitas dan Harga yang Mahal

Keputusan PPV ini langsung menimbulkan perdebatan sengit. Tiket digital untuk menonton final dibanderol sekitar ¥4.000 (sekitar Rp420 ribu) per acara, atau ¥6.000 (sekitar Rp630 ribu) untuk paket bundel keduanya.

Banyak penggemar merasa keputusan ini merugikan dan tidak sejalan dengan semangat komunitas fighting game (FGC) yang inklusif dan terbuka. Tagar-tagar protes bermunculan di media sosial, dengan banyak pemain dan komentator menilai langkah ini “mematikan semangat kompetitif yang sudah dibangun selama bertahun-tahun,” terutama mengingat popularitas Street Fighter 6 yang sedang naik daun.

Menariknya, kabar yang beredar menyebut bahwa tim pengembang Street Fighter 6 sendiri tidak mengetahui rencana sistem PPV tersebut sebelum diumumkan di TGS, menimbulkan dugaan bahwa keputusan berasal dari divisi bisnis atau pemasaran, bukan dari tim kreatif.

Ujian Strategi Monetisasi Esports

Langkah Capcom dianggap terlalu drastis, mengingat tren di esports lainnya adalah menyediakan siaran utama secara gratis, dengan fitur berbayar hanya sebagai tambahan opsional (seperti akses VIP atau konten behind-the-scenes).

Komunitas menilai, fighting game secara historis tumbuh dari akar komunitas (grassroots) dan keterbukaan, sehingga pemberlakuan paywall penuh ini dinilai berpotensi merusak hubungan Capcom dengan basis penggemarnya.

Capcom Mulai Meninjau Ulang Kebijakan

Mendapati reaksi keras dari publik, Capcom akhirnya menyatakan bahwa mereka sedang meninjau kembali kebijakan harga dan format PPV tersebut. Perusahaan berjanji akan memberikan pembaruan resmi dalam waktu dekat, sambil “mendengarkan masukan dari penggemar di seluruh dunia.”

Langkah mundur ini dianggap penting untuk memulihkan kepercayaan fans. Pengamat esports memperkirakan Capcom akan memilih jalan tengah, misalnya dengan menyediakan siaran gratis versi standar atau menurunkan harga secara drastis, demi menjaga nilai inklusivitas yang selama ini menjadi fondasi komunitas Street Fighter.

Di luar kontroversi ini, Capcom Cup 12 sendiri menjadi turnamen paling ambisius dalam sejarah seri tersebut dengan total hadiah juara pertama dikabarkan mencapai US$1 juta. Namun, kebesaran hadiah itu terancam tenggelam di balik perdebatan soal aksesibilitas penonton.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait