Shopify Rebellion secara resmi mengumumkan pengunduran diri dari skena kompetitif Dota 2, efektif per 30 Juli 2025. Keputusan ini sekaligus membebaskan seluruh anggota roster aktif untuk mencari peluang baru sebagai free agent, menandai akhir dari perjalanan dua setengah tahun yang penuh harapan dan tantangan.
Perjalanan Shopify Rebellion di Dota 2
Shopify Rebellion pertama kali masuk ke dunia Dota 2 pada tahun 2022 dengan ekspektasi tinggi. Mereka sempat mencatat hasil menjanjikan di berbagai kualifikasi regional dan tampil di The International 2023, serta dua kali finis sebagai runner-up di North America Closed Qualifiers untuk TI.
Namun, kegagalan untuk menembus jajaran tim papan atas dunia menjadi alasan utama di balik keputusan mundur. Dalam pernyataan resminya, CEO Shopify Rebellion, Dario “TLO” Wünsch, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil yang tidak sesuai dengan standar organisasi.
“Kami sering berada di posisi menjanjikan, di ambang pencapaian besar, namun harapan itu terus terlepas dari genggaman kami,” ujar Wünsch. “Saya tahu menjadi penggemar Rebellion Dota tidak mudah. Rasa sakit yang kalian rasakan saat mendukung kami, saya pastikan juga kami rasakan.”
Masa Depan dan Komitmen Shopify Rebellion di Esports
Meski mundur dari Dota 2, Shopify Rebellion menegaskan bahwa ini bukanlah perpisahan permanen. Wünsch menyebut bahwa organisasi akan tetap memantau perkembangan Dota 2 dan membuka kemungkinan untuk kembali di masa depan.
“Saya yakin ini adalah ‘sampai jumpa’ dan bukan ‘selamat tinggal’. Saat kami beristirahat, saya akan tetap menjadi penggemar dan mendukung para pemain favorit saya di TI,” tambahnya.
Shopify Rebellion akan tetap aktif di berbagai judul esports lainnya seperti VALORANT, Rocket League, dan League of Legends, mempertahankan komitmen mereka terhadap pertumbuhan industri esports global.
