Dalam sebuah kisah yang nyaris mustahil, Yangon Galacticos berhasil menjuarai PUBG Mobile World Cup (PMWC) 2025 di Riyadh. Datang dari Myanmar—negara yang tengah dilanda konflik sipil dan baru saja dihantam gempa bumi mematikan—tim ini sukses mengalahkan favorit juara asal Tiongkok, Weibo Gaming, di babak grand final. Melansir laman Esports Insider, Bagi Swan “Smile” Wint Maung, in-game leader (IGL) Yangon Galacticos, kemenangan ini adalah bukti bahwa tekad dan kebersamaan bisa melampaui semua hambatan.
Perjalanan Penuh Rintangan dan Kemenangan di Tengah Bencana
Smile, 23 tahun, sudah mencintai game sejak kecil, memulai kariernya di warung internet karena tak memiliki PC sendiri. Perjalanan profesionalnya tidak mudah, mengandalkan ponsel kelas menengah di salah satu region terkuat, SEA, membuatnya harus bekerja ekstra keras. Pada 28 Maret 2025, gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar, namun saat itu Yangon Galacticos justru keluar sebagai juara PMRC, mengalahkan tim-tim papan atas SEA.
Kemenangan Sebagai Bukti Kekuatan Kebersamaan
Untuk lolos ke PMWC, Yangon Galacticos harus memenangi PUBG Mobile Challengers League (PMCL), dan mereka melakukannya dengan mengalahkan rival senegara, Burmese Ghouls. Masuk sebagai seed terakhir di PMWC, mereka tampil konsisten hingga hari terakhir, dan berhasil menyalip Weibo Gaming di klasemen akhir. Menurut Smile, kekuatan terbesar tim bukanlah strategi atau aim, melainkan chemistry dan ikatan persaudaraan yang mereka miliki.
Dampak Kemenangan untuk Esports Myanmar
Kemenangan ini disambut luar biasa di tanah air, dengan ribuan penggemar memadati bandara untuk memberi sambutan bak pahlawan. Bagi Smile, ini bukan hanya soal trofi dan hadiah senilai Rp8,4 miliar, tetapi juga dampaknya bagi ekosistem esports Myanmar. "Kemenangan ini menjadi kebanggaan dan mungkin akan mengubah pandangan itu," kata Smile, berharap kemenangan mereka dapat mengubah pandangan orang tua di Myanmar yang kurang menyukai game.
Dengan moral setinggi langit, Yangon Galacticos kini mengincar PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2025. Dari tim last seed menjadi juara dunia, mereka telah membuktikan satu hal: tidak ada yang mustahil jika bermain dengan hati dan persaudaraan.