GOG Kembali Independen, Dipimpin Sang Pendiri: Babak Baru Platform Game DRM-Free
Other

GOG Kembali Independen, Dipimpin Sang Pendiri: Babak Baru Platform Game DRM-Free

Aldonov Danoza - Selasa, 30 Desember 2025
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Setelah lebih dari 17 tahun beroperasi di bawah naungan CD Projekt, toko gim digital GOG.com kini resmi memisahkan diri menjadi entitas mandiri. Pada akhir Desember 2025, Micha Kiciski, yang merupakan salah satu pendiri CD Projekt sekaligus tokoh di balik lahirnya GOG, mengambil alih 100% kepemilikan saham platform tersebut.

Langkah ini menandai kembalinya GOG ke jalur independen dengan ambisi untuk mempertajam visi awalnya sebagai penyedia layanan distribusi gim tanpa batasan proteksi digital.

Nilai Akuisisi dan Fokus Strategis CD Projekt

Proses akuisisi ini bernilai sekitar Rp395,6 miliar (US$25,2 juta dengan kurs Rp15.700 per USD) dan dilakukan sepenuhnya oleh Kiciski secara pribadi. Pihak CD Projekt menyatakan bahwa pelepasan ini merupakan keputusan strategis agar mereka dapat fokus sepenuhnya pada pengembangan judul-judul besar seperti iterasi terbaru The Witcher dan proyek lanjutan Cyberpunk.

Sementara itu, GOG kini memiliki keleluasaan penuh untuk memperkuat posisinya di pasar sebagai alternatif unik di tengah dominasi platform besar seperti Steam atau Epic Games Store.

Keamanan Koleksi dan Perjanjian Distribusi Baru

Meskipun telah berpisah secara korporasi, hubungan antara kedua pihak tetap terjalin erat melalui perjanjian distribusi jangka panjang yang baru. Seluruh gim besutan CD Projekt Red, termasuk proyek-proyek masa depan, dipastikan akan tetap tersedia di platform GOG untuk para kolektor.

Para pengguna tidak perlu khawatir akan kehilangan akses, karena seluruh perpustakaan gim, akun, hingga fitur pengunduh luring (offline installer) tetap utuh dan berfungsi seperti sediakala tanpa ada perubahan drastis bagi konsumen.

Misi Preservasi dan Kebebasan Tanpa DRM

Di bawah kepemimpinan Kiciski, GOG diproyeksikan akan semakin gencar dalam menjalankan misi preservasi gim klasik yang selama ini sulit ditemukan di pasar modern secara legal. Filosofi DRM-Free yang mereka usung kini dianggap semakin relevan di tengah tren ekosistem industri yang cenderung tertutup dan mewajibkan koneksi internet terus-menerus.

Dengan kemandirian ini, GOG memiliki peluang lebih besar untuk merangkul pengembang independen serta menghadirkan fitur-fitur inovatif yang tetap mengedepankan hak kepemilikan penuh bagi para pemain gim di seluruh dunia.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait