DreamHack Kembalikan Call of Duty League ke Inggris, Sinyal Positif untuk Esports Global
Call of Duty

DreamHack Kembalikan Call of Duty League ke Inggris, Sinyal Positif untuk Esports Global

Aldonov Danoza - Senin, 15 September 2025
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Kembalinya DreamHack ke Inggris pada tahun 2026 bukan hanya sekadar festival game biasa, melainkan panggung untuk kembalinya Call of Duty League (CDL) ke tanah Britania. Bagi penggemar Call of Duty, ini adalah sebuah nostalgia sekaligus peluang baru bagi CDL untuk kembali menanamkan jejak di Eropa, yang selama ini sering didominasi oleh scene Amerika Utara.

Langkah Berani Merangkul Eropa

DreamHack dikenal sebagai “pesta gaming terbesar di dunia,” menggabungkan turnamen esports, LAN party, musik, streaming, hingga budaya pop gaming dalam satu atap. Kali ini, DreamHack mencoba mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh event Insomnia, sekaligus membuktikan bahwa Inggris masih punya basis penggemar yang solid untuk esports internasional. Selain Call of Duty League, DreamHack Birmingham 2026 juga akan menghadirkan turnamen DOTA 2, serta satu judul besar lainnya yang masih dirahasiakan.

Jadwal Musim Global CDL 2026

Musim Black Ops 7 tampaknya lebih berani menjajaki pasar global. Dari laporan Dexerto, DreamHack Birmingham hanya menjadi salah satu dari dua destinasi Eropa tahun depan. Jadwal CDL 2026 akan diselenggarakan di Major I Toronto, Major II Birmingham (DreamHack UK), dan Major IV Paris. Dengan Paris juga dipastikan menggelar Major IV, ini menegaskan komitmen CDL untuk lebih internasional, setelah sebelumnya hampir selalu terkonsentrasi di Amerika Utara.

Potensi Pasar Indonesia dan Jalan ke Depan

Melihat CDL kembali go global lewat Inggris, Paris, hingga Toronto, ada peluang awareness Call of Duty bisa ikut meningkat di pasar Asia, termasuk Indonesia. Jika Activision dan mitra penyelenggara bisa menghadirkan lebih banyak konten resmi, seperti watch party, fan experience, hingga turnamen regional berbasis CoDM yang terhubung dengan CDL, maka jalan untuk memperluas pasar di Indonesia terbuka lebar. Meski di lain hal, potensi tersebut hanya sebatas angan-angan bila tidak ada dukungan dari Activision itu sendiri.

Penutup: Sinyal Positif dari Birmingham

DreamHack Birmingham 2026 bukan hanya panggung untuk kembalinya Call of Duty League ke Inggris, tapi juga simbol bahwa esports internasional semakin merangkul pasar global. Bagi Indonesia, meski CoD esports belum sebesar judul lain, momentum global seperti ini bisa menjadi bahan bakar bagi publisher maupun komunitas agar lebih serius menggarap scene-nya di tanah air. Siapa tahu, beberapa tahun ke depan, kita tak hanya melihat Birmingham atau Paris jadi tuan rumah CDL, tapi juga kota besar di Asia Tenggara, bahkan mungkin Jakarta.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait