Dunia esports dan keamanan siber Indonesia memasuki babak baru lewat kolaborasi strategis antara Team RRQ dan Peris.ai, menghadirkan Cyber Breaker Competition (CBC) Season 2 – Powered by Peris.ai x RRQ. Kompetisi ini mengusung genre baru bernama Cyber Esports, yang menyatukan intensitas turnamen esports dengan ketajaman dunia ethical hacking.
Cyber Skill is the New Superpower
Mengusung tema “Cyber Skill is the New Superpower”, CBC Season 2 bukan sekadar ajang adu teknik hacking, tapi juga panggung edukatif dan hiburan interaktif. Di sini, exploit tampil layaknya combo, payload jadi senjata pamungkas, dan strategi menggantikan taktik permainan. Semua berpadu dalam atmosfer kompetisi real-time yang menegangkan.
Format Kompetisi CBC Season 2
- Tim 2 orang bertarung dalam sistem double elimination bracket
- 16 tim terbaik lolos dari babak kualifikasi
- Total 48 pertandingan intens menuju gelar juara
? Jadwal Resmi CBC Season 2:
- 1 Agustus: Pendaftaran dibuka (Open Registration)
- 16 Agustus: Babak Kualifikasi (Online)
- 22–31 Agustus: Swiss Stage (Online)
- 6–7 September: Knockout Stage (Online)
- 13 September: Semifinal (Offline, Jakarta)
- 14 September: Grand Final (Offline, Jakarta
Mengapa CBC Layak Disorot
- Live Hacking Show Pertama di Indonesia
Disiarkan dalam format turnamen profesional, CBC memungkinkan penonton memahami dinamika hacking secara real-time. - Edukasi yang Menghibur
Narasi caster, visual interaktif, dan simulasi aman menjadikan CBC ramah untuk semua kalangan. - Inklusif dan Terbuka
Dari pelajar hingga profesional TI, semua punya kesempatan unjuk gigi dan belajar. - Infrastruktur Aman
Semua pertandingan berlangsung dalam simulasi tertutup yang dikembangkan oleh Peris.ai.
Visi RRQ dan Peris.ai
“Esports adalah ruang tumbuh. Lewat CBC, kami ingin menjembatani semangat kompetitif dengan edukasi keamanan digital yang relevan.”
— Andrian Pauline (AP), CEO Team RRQ
“Literasi keamanan digital butuh pendekatan baru yang menghibur dan partisipatif. CBC adalah gerakan membangun budaya digital yang siap menghadapi ancaman.”
— Deden Gobel, CTO Peris.ai