Ryu Ga Gotoku Studio akhirnya resmi mengumumkan Yakuza Kiwami 3, remake penuh dari Yakuza 3 yang pertama kali meluncur di PlayStation 3 pada 2009. Pengumuman ini datang lewat acara RGG Summit terbaru, setelah sebelumnya game sempat bocor melalui listing digital.
Yakuza Kiwami 3 dijadwalkan rilis pada 12 Februari 2026 untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, Switch 2, PlayStation 4, serta PC via Steam.
Perombakan Total dengan Konten Baru
Berbeda dengan versi remaster yang sempat hadir di Yakuza Remastered Collection, Kiwami 3 benar-benar dibangun ulang dari nol menggunakan Dragon Engine—engine modern yang pertama kali digunakan dalam Yakuza 6.
Peningkatan ini mencakup visual yang lebih detail, mekanisme gameplay yang diperbarui, adegan cerita tambahan, hingga dukungan voice acting Jepang dan Inggris. Tak hanya itu, Sega juga menghadirkan Yakuza 3 Gaiden: Dark Ties, sebuah spin-off baru yang berfokus pada antagonis Yoshitaka Mine. Menariknya, game utama dan spin-off ini akan hadir dalam satu bundle.
Aktor Baru, Kontroversi Lama
Pengumuman cast juga menuai sorotan karena keterlibatan Teruyuki Kagawa. Aktor veteran Jepang itu pernah mengakui kasus pelecehan seksual pada 2019 yang terungkap tahun 2022. Meski ia telah meminta maaf secara terbuka, keputusan untuk melibatkannya di Kiwami 3 tetap menimbulkan diskusi di kalangan penggemar.
Selain Kagawa yang memerankan Go Hamazaki, Rikiya Shimabukuro kini dimainkan oleh Show Kasamatsu, aktor yang populer lewat perannya sebagai Sato di serial Tokyo Vice.
Masa Depan Seri Kiwami dan Ketersediaan Lintas Platform
Yakuza Kiwami 3 melanjutkan tradisi seri Kiwami yang dimulai dari Yakuza Kiwami (2016) dan Yakuza Kiwami 2 (2017). Kedua game tersebut akan hadir di Nintendo Switch 2 pada 13 November 2025, setelah sebelumnya versi Switch pertama dirilis dengan harga US$19,99 (sekitar Rp325.837).
Pemilik versi lama akan mendapat opsi upgrade ke Switch 2 dengan harga diskon. Dengan tambahan spin-off dan perombakan total, Kiwami 3 menjadi remake paling ambisius dalam seri Yakuza sejauh ini. Sega tampaknya ingin memastikan transisi generasi baru Like A Dragon/Yakuza tidak hanya sebagai nostalgia, tetapi juga sebagai pengalaman segar bagi penggemar lama maupun pemain baru.
