Valve baru-baru ini memperbarui panduan onboarding Steamworks dengan menambahkan satu klausul baru yang memperketat jenis konten yang dapat dipublikasikan oleh pengembang di platform Steam. Perubahan ini muncul secara diam-diam di halaman resmi Steam, tepatnya di bagian materi terlarang, dan telah memicu kekhawatiran luas di kalangan pengembang, khususnya yang bergerak di genre konten dewasa.
Klausul Baru: Tunduk pada Standar Pembayaran dan Jaringan
Selain larangan yang telah lama berlaku seperti konten “gambar telanjang atau seksual eksplisit dari manusia nyata” dan “konten dewasa yang tidak diberi label atau pembatasan usia yang sesuai,” Valve kini menyertakan ketentuan tambahan yang melarang “konten yang dapat melanggar aturan dan standar yang ditetapkan oleh penyedia pembayaran, jaringan kartu dan bank terkait, atau penyedia jaringan internet.”
Klausul ini tidak disertai contoh atau penjelasan lebih lanjut, sehingga pengembang kesulitan memahami batasan spesifik yang dimaksud.
Baca Juga :
- Wakil Presiden Parlemen Eropa Dukung Kampanye Stop Killing Games: Seruan Perlindungan Akses Game Digital
- Racing Master Hadirkan Authentic Racer Season: Mobil Legendaris, Event Eksklusif, dan Turnamen Internasional
- Dragonica Origin Akan Rilis 16 Juli 2025 di Asia Tenggara, Hadirkan Nostalgia dan Event Hadiah Menarik
Dampak Langsung: Penghapusan 22 Game Dewasa
Perubahan kebijakan ini pertama kali diungkap oleh SteamDB pada pertengahan Juli 2025. Tak lama setelahnya, sekitar 22 game dewasa dihapus dari Steam. Sebagian besar game yang terdampak diketahui memiliki tema terkait incest. Valve belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penghapusan tersebut maupun kaitannya dengan kebijakan baru yang berlaku.
Laporan dari Polygon menyoroti bahwa perusahaan seperti Visa, Mastercard, dan PayPal pernah mempengaruhi kebijakan konten digital di masa lalu. Meskipun kontennya legal atau bersifat edukatif, penyedia layanan pembayaran ini memiliki sejarah membatasi distribusi konten dewasa di berbagai platform.
Kekhawatiran atas Transparansi dan Konsistensi
Beberapa pengamat industri menyatakan kekhawatiran bahwa penerapan kebijakan ini bisa jadi bukan sepenuhnya dikontrol oleh Valve, melainkan oleh institusi finansial dan mitra jaringan yang memiliki standar internal tidak selalu terbuka atau konsisten. Akibatnya, para pengembang kini menghadapi batasan yang tidak jelas dan sulit diprediksi, terutama dalam genre konten dewasa.
Hingga saat ini, Valve belum menanggapi permintaan media terkait perubahan kebijakan maupun penghapusan game. Tidak ada kepastian apakah akan ada game lain yang terdampak, atau apakah Valve akan memberikan panduan lebih rinci bagi para publisher ke depan.