Valve baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Steam Machine—perangkat bergaya konsol ala PC—akan dibanderol dengan harga mirip PC, bukan seperti konsol tradisional. Langkah ini menunjukkan bahwa Valve tidak berniat memangkas harga dengan menanggung kerugian di awal, berbeda dengan strategi marketing konvensional PlayStation atau Xbox.
Steam Machine digambarkan sebagai kubus mini berukuran sekitar enam inci, namun memiliki tenaga yang luar biasa, dikatakan lebih dari enam kali performa Steam Deck.
Dalam sebuah wawancara di podcast Friends Per Second, insinyur Valve Pierre-Loup Griffais menyatakan bahwa Valve memang menargetkan harga kompetitif, tetapi tetap berada di kisaran yang “masuk akal” untuk performa yang ditawarkan.
“Kalau kamu merakit PC dari komponennya dan mendapatkan level performa yang sama seperti Steam Machine, itu kira-kira jangkauan harga yang kami bidik,” ujarnya. Griffais juga menegaskan bahwa Valve tidak akan mensubsidi Steam Machine seperti produsen konsol, melainkan harga akan mengikuti kondisi pasar PC saat ini.
Salah satu keunggulan yang disorot Valve adalah performa yang kuat, dirancang untuk melampaui sekitar 70% dari PC pengguna Steam berdasarkan survei hardware Steam. Hal ini menunjukkan bahwa target perangkat ini bukanlah konsol entry-level biasa, melainkan sebuah mesin gaming dengan daya saing tinggi.
Bagi Valve, kesuksesan Steam Machine kelak sangat bergantung pada harga saat peluncuran, dengan harapan fitur-fitur unik seperti ukuran yang sangat ringkas dan tingkat kebisingan rendah bisa memberikan nilai tambah dibanding merakit PC sendiri.
