Organisasi esports asal Amerika Utara, TSM, telah secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri partisipasi di scene game VALORANT. Keputusan ini diambil setelah lima tahun berjuang dan diumumkan melalui pernyataan di media sosial. TSM menyatakan rasa terima kasih kepada pengembang game, para pemain, dan para penggemar yang setia, menambahkan bahwa “tidak ada rencana langsung untuk kembali ke ranah ini.”
TSM memulai perjalanan VALORANT mereka pada Mei 2020, di tengah lonjakan besar kompetisi game tersebut. Roster awal mereka menampilkan beberapa mantan pemain profesional Counter-Strike, dan mereka berhasil menegaskan TSM sebagai salah satu contender awal di wilayah Amerika Utara. Namun, setelah melewati banyak tantangan dan perubahan dalam lima tahun, organisasi tersebut kini memutuskan untuk tinggalkan ranah VALORANT.
Dalam pernyataannya, TSM menyampaikan bahwa selama tiga tahun terakhir mereka aktif di rangkaian Challenger. Mereka berharap untuk akhirnya menembus Tier 1, tetapi setelah setengah dekade berkiprah, mereka memilih untuk keluar dari ruang kompetisi tersebut.
Meski demikian, periode terakhir mereka bisa dibilang adalah salah satu yang paling menjanjikan. TSM berhasil mencapai babak Grand Finals di turnamen VCT Ascension Americas 2025 pada 26 Oktober dan finis sebagai runner-up usai kalah 3-1. Selain itu, pada September mereka merebut gelar di Valorant Challengers North America Stage 3 dengan menjadi juara dan membawa pulang hadiah US$25.000.
Keputusan TSM untuk mundur datang di tengah lanskap yang terus mengalami perubahan di tier-2 VALORANT. Pengembang game, Riot Games, telah melakukan banyak penyesuaian terhadap format Challenger dan Ascension. Meskipun meninggalkan VALORANT, TSM tetap aktif di sejumlah judul esports lainnya seperti Apex Legends, Halo, dan Rocket League.
Keputusan mereka untuk mundur bisa dilihat sebagai strategi untuk merealokasi fokus dan sumber daya ke proyek atau game lain yang dianggap lebih menjanjikan. Bagi fans VALORANT, momen ini menandai bab baru—tidak hanya untuk organisasi tersebut, tetapi juga untuk lanskap kompetisi VALORANT di Amerika Utara. TSM keluar sebagai salah satu pemain lama yang sempat menunjukkan potensi besar, namun memilih untuk melangkah ke jalur berbeda.
            
            
                      
                      
                      
                      
                      
                      
                      
                      