Riot Games resmi merayakan peluncuran VALORANT Mobile di Tiongkok dengan merilis sebuah lagu kolaborasi bersama rapper asal Kanada, BBNO$. Lagu bertajuk "Bring It All // In My Zone" ini hadir dengan video resmi yang menampilkan aksi para agent dalam pertarungan sinematis khas VALORANT. BBNO$, yang dikenal lewat hit "Edamame" dan "Lalala", baru saja memenangkan Juno Fan Choice Award 2025, menjadikannya salah satu figur musik populer yang dilibatkan dalam promosi game.
Peluncuran di Tiongkok dan Masa Depan Global
VALORANT Mobile di Tiongkok akan resmi rilis pada 19 Agustus 2025, membawa elemen inti dari versi PC. Game ini juga akan menambahkan fitur yang sangat dinantikan, seperti replay system dan gifting system, serta dua peta eksklusif mobile, Shipyard dan Ancient Village. Riot dan Tencent tidak main-main dalam mendukung ekosistemnya. Tencent bahkan sudah menyiapkan investasi besar sebesar Rp3,2 triliun untuk menggelar berbagai turnamen esports di berbagai level.
Meskipun detail resmi untuk perilisan global masih misterius, rumor menyebut pengumuman bisa datang bersamaan dengan perilisan Champions Paris 2025 anthem. VALORANT Mobile telah menembus 70 juta pra-registrasi sebelum rilis. Jika eksekusi berjalan mulus, game ini berpotensi menjadi salah satu judul mobile esports terbesar di Tiongkok.
Dampak pada Ekosistem Esports Mobile di Indonesia
Masuknya VALORANT Mobile bisa menjadi gangguan besar bagi dominasi game shooter mobile lain seperti PUBG Mobile dan Free Fire. Free Fire, yang dikenal dengan aksesibilitasnya di perangkat entry-level, kemungkinan masih akan bertahan. Sementara PUBG Mobile, yang lebih berat secara teknis, bisa langsung bersaing ketat dengan VALORANT Mobile di tier kompetitif premium.
Di Indonesia, potensi dampaknya sangat menarik. Ekosistem grassroots esports selama ini berkembang lewat turnamen komunitas, yang banyak didominasi oleh MLBB, Free Fire, dan PUBG Mobile. Kehadiran VALORANT Mobile bisa membawa warna baru karena basis VALORANT PC yang sudah besar di Indonesia dapat dengan mudah migrasi ke versi mobile.
Membangun Komunitas dari Akar Rumput
Dukungan Riot Games yang biasanya solid untuk scene grassroots bisa mempercepat lahirnya turnamen komunitas. Segmentasi pemain juga menjadi lebih jelas, di mana anak muda urban yang sebelumnya bermain VALORANT PC bisa lebih mudah membangun scene grassroots lewat mobile. Jika Riot konsisten membina ekosistem dari akar rumput, maka dalam satu hingga dua tahun setelah global launch, kita bisa melihat VALORANT Mobile bersaing langsung dengan Free Fire dan PUBG Mobile. Persaingan ini akan sangat sengit dalam perebutan komunitas pemain kompetitif di Indonesia.