Overwatch Champions Series (OWCS) 2025 memasuki Stage 3, fase terakhir sebelum menuju panggung puncak World Finals yang akan berlangsung di DreamHack Stockholm akhir tahun ini. Turnamen ini menjadi titik krusial bagi tim-tim dari berbagai belahan dunia untuk mengamankan slot terakhir menuju ajang penentuan juara dunia. Di Stage 3, kompetisi digelar di empat wilayah utama: Amerika Utara (NA), EMEA, Tiongkok, dan Asia.
Format Kompetisi dan Pembagian Slot
OWCS Stage 3 digelar dengan format Regular Season dan Regional Playoffs yang ketat. Korea mendapatkan perhatian khusus setelah performa gemilang di Mid-Season Championship, sehingga jatah slot World Finals bertambah menjadi tiga. Total pembagian slot World Finals adalah tiga untuk Korea, tiga untuk NA, tiga untuk EMEA, dua untuk Tiongkok, dan satu untuk Asia (Jepang/Pasifik). Beberapa nama besar sudah dipastikan tampil, seperti T1, ZETA DIVISION, Gen.G, Team Liquid, hingga Geekay Esports.
Tantangan dan Peluang Overwatch 2 di Indonesia
Meski Overwatch 2 memiliki basis komunitas global yang kuat, di Indonesia ekosistem kompetitifnya masih relatif kecil. Beberapa faktor yang memengaruhi adalah ketersediaan server yang masih mengandalkan infrastruktur regional, minimnya turnamen lokal yang konsisten, dan persaingan ketat dari game FPS lain seperti Valorant dan CS2. Namun, ada peluang besar untuk tumbuh.
Dengan hadirnya OWCS sebagai struktur liga internasional yang jelas dan potensi kemitraan dengan penyelenggara esports lokal, Overwatch 2 di Indonesia dapat memanfaatkan momentum global ini. Beberapa komunitas di Jakarta, Surabaya, dan Bali bahkan sudah mulai menggelar scrim nights dan mini turnamen Overwatch 2.
Kesimpulan: Inspirasi dari Panggung Dunia
OWCS Stage 3 menjadi panggung terakhir bagi tim-tim dunia membuktikan diri sebelum World Finals. Bagi Indonesia, meski belum memiliki perwakilan di level OWCS, ajang ini bisa menjadi inspirasi untuk membangun fondasi ekosistem kompetitif Overwatch 2 di tanah air. Dengan dukungan komunitas dan investasi penyelenggara, bukan tidak mungkin suatu saat tim asal Indonesia bisa menantang tim-tim besar seperti T1 atau ZETA DIVISION di panggung dunia.
