Pengembang Moonton Games telah mengumumkan bahwa mereka menunjuk Redd+E sebagai mitra resmi untuk penjualan hak siar (broadcast rights) turnamen esports Mobile Legends: Bang Bang di wilayah Asia Tenggara (SEA).
Kerja sama ini mencakup negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Singapura. Kerangka ini akan digunakan untuk meningkatkan jaringan media global yang berkelanjutan.
Langkah Menuju Komersialisasi Matang
Moonton menyampaikan bahwa tujuan dari hadirnya model hak siar ini adalah untuk membangun sistem yang memungkinkan terjadinya kesepakatan komersial yang lebih matang antara penyelenggara, tim esports, dan mitra media.
Ini menjadi langkah penting karena selama ini banyak turnamen esports disiarkan secara gratis melalui platform seperti YouTube atau Twitch tanpa adanya skema hak siar yang spesifik.
Membuka Potensi Monetisasi Luas
Menurut Yip Ren Kai, Co-Founder & Managing Director Redd+E, kolaborasi ini merupakan pembentukan “jalur komersial baru” yang diharapkan dapat menjaga pertumbuhan audiens dan memaksimalkan nilai jangka panjang ekosistem esports.
Adrian Cher selaku Global Head of Partnerships untuk esports Mobile Legends menyatakan bahwa lewat kerja sama ini, mereka ingin menjadikan esports Mobile Legends “sesederhana dan sekomersial olahraga global mana pun”.
Potensi Pasar dan M7 World Championship
Dengan lebih dari 1,5 miliar instalasi dan sekitar 110 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, game ini memiliki fondasi komunitas yang sangat besar. Data menunjukkan bahwa esports Mobile Legends merupakan salah satu game paling banyak ditonton secara global, dengan total jam tayang mencapai 475 juta jam di tahun 2024.
Turnamen terbesar yang akan menggunakan model broadcast ini adalah M7 World Championship, yang akan digelar di Indonesia mulai 3 Januari hingga 25 Januari 2026 dengan total hadiah sebesar US$1 juta (sekitar Rp16.697.000.000 dengan kurs Rp16.697 per USD).
Pendewasaan Industri Esports Mobile
Bagi pasar Indonesia dan Asia Tenggara, inisiatif ini menandakan tahap pendewasaan industri esports mobile: dari sekadar streaming bebas tanpa monetisasi kompleks ke model yang lebih “profesional”, terstruktur, dan berorientasi bisnis. Keberhasilan implementasi model broadcast rights ini akan menjadi tolok ukur apakah esports mobile dapat mendekati level model bisnis olahraga tradisional.
