Mereka yang Bersinar di Grand Finals FFNS 2025
Pemain yang Bersinar di FFNS 2025 Fall
Free Fire

Mereka yang Bersinar di Grand Finals FFNS 2025

Michael - Rabu, 16 Juli 2025

Gelaran Grand Finals FFNS 2025 Fall yang digelar akhir pekan lalu di Makassar menghadirkan Kagendra sebagai pemenang lewat pertarungan dramatis. Tak hanya pemenang, kompetisi Free Fire terbesar di tanah air ini menghadirkan aksi-aksi fenomenal para pemain di sepanjang pagelaran.

Berikut adalah pemain yang tampil konsisten dan bersinar di Grand Finals FFNS 2025 Fall

  • Rafli "Raff" Fitrah (Kagendra)

Peran pemain yang satu ini sangat vital dalam mengantarkan timnya menjadi juara. Sebagai Kapten di timnya, Raff terbukti mampu mengangkat mental timnya saat tertinggal dari CostaCaffe yang mendapatkan Champions Rush lebih dulu.

Duetnya bersama Satrio “Dead” Pamungkas juga menjadi penentu kemenangan di pertempuran terakhir menghadapi Sriwijaya Esports. Keduanya berhasil menumbangkan perlawanan CostaCaffe dan Sriwijaya Esports untuk memastikan BooYah di game ketujuh, sekaligus gelar juara untuk Kagendra.

  • Juan “Juann” Daniel (CostaCaffe)

Juara di mata penggemar Free Fire, setidaknya itu yang layak disematkan untuk CostaCaffe dan pemain bintangnya Juann. Predikat tersebut tidaklah berlebihan jika melihat perjuangan tim komunitas ini sepanjang pagelaran Grand Finals FNS 2025. Ia juga terpilih menjadi MVP Grand Finals berkat penampilan konsistennya selama turnamen. 

Penampilan Juann bisa dibilang sangat menonjol di sepanjang turnamen berlangsung. Total 23 kills yang ia dapatkan menunjukkan performa gemilangnya selama tujuh game yang dipertandingkan. Bersama ketiga rekan lainnya, Juann mampu menunjukkan dominasi dengan torehan poin tertinggi (127 poin). Namun sayangnya mereka harus tergelincir di game ketujuh, yang membuat gelar di depan mata disambar tim Kagendra.

  • Rizky “Jooeeel” Sanjaya (Sriwijaya)

Sniper asal Jakarta ini memang sudah diwaspadai semua lawan-lawannya sebelum grand finals digelar. Apalagi pada FFNS 2025 Spring, Jooeeel mampu membawa timnya, Sriwijaya merebut gelar juara.

Meski gagal mempertahankan gelar juara dan hanya berada di peringkat ke-4, peran Joeelll tak terbantakan di timnya. Total 24 kills yang ia bukukan, menjadi yang tertinggi di sepanjang turnamen. Gelar Predator pun disematkan untuknya berkat torehan gemilang tersebut.

  • Adrian (Dewa United Apollo)

Kembalinya Adrian usai masa pinjamannya berakhir dari ONIC Olympus sempat memberikan angin segar untuk tim Dewa United Apollo. Meski menampilkan performa yang sangat baik, Adrian gagal memberikan gelar juara untuk timnya.

Adrian mampu memberikan keseimbangan untuk tim Dewa United Apollo. Perannya sebagai Rusher berhasil dilakukan dengan baik dengan mengantarkan timnya bersaing ketat dengan CostaCaffe dan Kagendra selama turnamen. Sayangnya Dewa United terkesan memaksakan fight dengan Kagendra di 2 game terakhir, yang menyebabkan mereka kandas dalam perebutan gelar juara.

Bagikan
Ditulis Oleh

Michael

Berita Terkait