Matt ‘Nadeshot’ Haag, pendiri 100 Thieves dan mantan pemain profesional Call of Duty, kini menjadi streamer Counter-Strike 2 (CS2) paling banyak ditonton dalam seminggu terakhir. Berdasarkan data dari SullyGnome, sejak 27 Juni 2025, Nadeshot telah mengumpulkan 702.665 jam tayang, dengan puncak penonton mencapai 23.707.
Popularitasnya melonjak berkat tren case opening—membuka ribuan loot box dalam game untuk mendapatkan skin langka seperti knife atau glove. Sejak memulai tren ini pada 23 Juni, Nadeshot telah menghabiskan lebih dari $40.000 (~Rp650 juta) untuk membuka case. Pada 4 Juli, ia mengumumkan telah membeli 2.000 Glove Case dan akan membukanya setelah libur Independence Day.
Tren Case Opening Meledak di Twitch
Kesuksesan Nadeshot memicu gelombang baru di kalangan streamer. Mantan pemain CS:GO dan kreator konten ternama Jaryd ‘summit1g’ Lazar menempati posisi kedua dengan 561.075 jam tayang dalam periode yang sama. Fenomena ini menunjukkan bahwa case opening bukan hanya konten hiburan, tapi juga daya tarik besar bagi komunitas Counter-Strike.
Dampak Besar untuk Ekosistem CS2
Lonjakan minat terhadap case opening turut memperkuat pasar skin Counter-Strike yang kini bernilai lebih dari $5 miliar (~Rp81 triliun). Hal ini terjadi bersamaan dengan kesuksesan BLAST.tv Austin Major, yang menjadi turnamen Counter-Strike paling banyak ditonton sepanjang sejarah dengan lebih dari 76 juta jam tayang selama 135 jam siaran.
Tak hanya dari sisi konten, minat terhadap CS2 juga meningkat di level organisasi. Setelah keluar dari scene pada 2021, pemilik ENVY, Mike ‘Hastr0’ Rufail, mengonfirmasi bahwa organisasinya sedang mencari tim untuk kembali bersaing di turnamen internasional.