Firma Arab Saudi Akuisisi Kepemilikan Evo, Komunitas FGC Bersuara
Other

Firma Arab Saudi Akuisisi Kepemilikan Evo, Komunitas FGC Bersuara

Aldonov Danoza - Rabu, 03 September 2025

Turnamen fighting game paling prestisius di dunia, Evolution Championship Series (Evo), kembali mengalami perubahan besar dalam struktur kepemilikannya. Setelah beberapa pekan lalu Sony Interactive Entertainment melepas sahamnya kepada NODWIN Gaming, kini giliran Qiddiya, megaprojek hiburan dan olahraga yang didukung langsung oleh Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi, mengambil alih RTS, co-owner Evo lainnya. Dengan kepemilikan baru ini, Evo kini berada di bawah dua kendali utama: NODWIN Gaming dan Qiddiya.

Reaksi Komunitas dan Kekhawatiran Sportswashing

Di komunitas fighting game (FGC), reaksi yang muncul cukup beragam, bahkan cenderung penuh kekhawatiran. Banyak pemain dan penggemar menyoroti keterlibatan PIF sebagai bentuk dominasi modal yang bisa mengikis akar budaya grassroots FGC. Di luar reaksi komunitas, langkah ini juga kembali memunculkan perbincangan soal sportswashing.

Seperti dalam sepak bola, golf, hingga Formula 1, keterlibatan Arab Saudi di sektor hiburan dan olahraga kerap dituding sebagai upaya memperhalus citra internasional sekaligus mengalihkan sorotan dari catatan hak asasi manusia yang kontroversial.

Potensi dan Dilema di Masa Depan

Qiddiya menyebut akuisisi ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat bisnis esports mereka. Mereka juga berjanji akan terus mendorong pertumbuhan Evo dan membuka peluang baru di ekosistem gaming global. Bagi sebagian orang, akuisisi ini bisa menjadi batu loncatan Evo untuk tumbuh lebih besar.

Namun, bagi banyak anggota komunitas, langkah ini menimbulkan dilema: antara menyambut peluang profesional yang lebih luas atau mempertahankan identitas Evo sebagai turnamen yang lahir dari semangat komunitas.

Perubahan Kepemilikan dan Ekspansi Global

Pengumuman akuisisi ini datang di tengah ekspansi global Evo yang semakin agresif. Setelah bertahun-tahun berpusat di Las Vegas dan Tokyo, tahun ini turnamen tersebut akan hadir di Nice, Prancis melalui Evo Europe, dan pada 2027 dijadwalkan menggelar debut di Singapura.

Evo kini masuk dalam jajaran investasi besar Arab Saudi di industri game, berdampingan dengan proyek Esports World Cup hingga pembangunan infrastruktur gaming di Riyadh. Yang jelas, dengan kepemilikan baru, Evo memasuki babak sejarah berikutnya.

Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

Berita Terkait