Chess akhirnya resmi debut sebagai cabang kompetisi di ajang Esports World Cup 2025 (EWC 25). Masuknya permainan papan klasik ini ke dalam ranah esports global menandai babak baru bagi game berusia lebih dari seribu tahun itu.
Dari Chaturanga ke Panggung Esports Global
Berakar dari India kuno sebagai chaturanga, catur telah mengalami berbagai transformasi hingga menjadi bentuk modernnya di abad ke-16. Sejak Kejuaraan Catur Dunia pertama pada 1886, game ini terus berkembang, dan kini, 139 tahun kemudian, catur mencetak sejarah dengan bergabung ke dalam salah satu ajang esports terbesar dunia.
Digitalisasi catur dimulai sejak era komputer dengan pertarungan ikonik Garry Kasparov vs Deep Blue.
Kini, lewat platform seperti Chess.com dan Lichess, catur telah menjadi salah satu game online paling kompetitif. Game ini lengkap dengan premove, blitz time control, dan siaran langsung jutaan penonton, menunjukkan adaptasinya terhadap era digital.
Grandmaster Dunia dan Klub Esports Terkemuka
Turnamen Chess EWC 25 menampilkan 16 grandmaster terbaik dunia, termasuk 12 pemain teratas dari klasemen Champions Chess Tour (CCT) 2025. Nama-nama besar seperti Magnus Carlsen, Alireza Firouzja, dan Hikaru Nakamura turut meramaikan kompetisi ini.
Ditambah empat pemain dari Last Chance Qualifier, turnamen ini menjanjikan pertarungan sengit.
Banyak klub esports top dunia merekrut grandmaster papan atas untuk memperkuat posisi mereka di klasemen Club Championship EWC 25. Team Liquid merekrut Magnus Carlsen dan Fabiano Caruana, sementara Team Falcons (tim lokal Arab Saudi) mendatangkan Hikaru Nakamura dan Alireza Firouzja.
Team Vitality, pemuncak klasemen, juga memperkuat diri dengan Maxime Vachier-Lagrave dan Javokhir Sindarov.
Format Unik, Hadiah Besar, dan Tantangan Waktu
Turnamen menggunakan format Rapid 10 menit tanpa increment, membuat waktu menjadi faktor krusial dalam setiap pertandingan. Setiap pertandingan grup dimainkan dalam format GSL dua game (BO2), dengan tie-break Armageddon jika imbang, menambah ketegangan.
Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp24 miliar, dengan juara membawa pulang Rp4,1 miliar dan 1.000 Club Points.
Format cepat ini sudah memakan korban, seperti GM Hans Niemann yang tersingkir karena kehabisan waktu. Ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen waktu yang efisien dalam format ini.
Turnamen ini akan berlangsung dari 31 Juli – 1 Agustus 2025, dengan pertandingan dimulai pukul 17:15 WIB dan dapat ditonton langsung di siaran resmi EWC dan Chess.com.
Kesimpulan: Transformasi Chess di Dunia Esports
Masuknya Chess ke EWC 25 bukan hanya simbol transformasi digital, tetapi juga menunjukkan bahwa esports tak selalu soal refleks cepat dan aksi intens. Lebih dari itu, esports juga tentang strategi, mental baja, dan ketepatan waktu.
Dengan banyaknya superstar dan sistem klub yang makin kompetitif, EWC 2025 mungkin akan menjadi salah satu turnamen Chess paling bersejarah abad ini, menarik perhatian global ke permainan yang abadi ini.