EA Umumkan PHK di Codemasters dan Akhiri Pengembangan Game Rally

Aldodanoza
06/05/2025 10:25 WIB
EA Umumkan PHK di Codemasters dan Akhiri Pengembangan Game Rally

Codemasters, studio pengembang game balap di bawah naungan Electronic Arts (EA) sejak 2021, dilaporkan tengah menghadapi masa sulit. Studio yang dikenal dengan berbagai game racing sukses ini harus menerima kenyataan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Selain itu, hilangnya lisensi World Rally Championship (WRC) yang telah dijual serta proyek yang mangkrak menjadi permasalahan internal yang sedang dihadapi EA sepanjang Mei 2025 ini.

Sebelumnya, EA mengklaim telah memangkas lebih dari 400 karyawan sebagai upaya mengurangi anggaran produksi game. Keputusan Codemasters untuk mengakhiri keterlibatannya dalam pengembangan game rally menandai akhir dari perjalanan panjang studio tersebut di genre ini, yang dimulai dengan perilisan game Colin McRae pada tahun 1998 dan kemudian melahirkan seri DiRT serta WRC yang masih populer di kalangan gamer. EA mengakuisisi Codemasters pada awal tahun 2021 dengan nilai 1,2 miliar USD, mengungguli tawaran akuisisi dari Take-Two Interactive.

Akuisisi tersebut membawa sejumlah lisensi bergengsi seperti F1 dan FIA World Rally Championship, serta IP milik Codemasters seperti Grid, Dirt, dan Project Cars ke dalam portofolio EA, bersanding dengan waralaba Need for Speed dan Burnout. Sebelum akuisisi rampung, EA sempat menyatakan bahwa langkah ini akan menciptakan "pemimpin global dalam hiburan balap" dan memungkinkan mereka untuk merilis pengalaman balap baru setiap tahunnya.

Namun, pada tahun 2022, tim pengembang Dirt 5 di Cheshire telah diintegrasikan ke dalam studio EA lainnya di Inggris, Criterion Games, dengan tujuan untuk "menciptakan masa depan Need for Speed". Laporan juga menyebutkan bahwa beberapa rilisan Codemasters baru-baru ini dalam franchise F1 dan WRC mengalami kendala komersial. Keluarnya Codemasters dari bisnis game rally menandakan perubahan signifikan dalam peta persaingan genre game balap.