ONIC Esports, salah satu tim besar dari Indonesia, menghadapi tantangan berat di turnamen ESL Snapdragon Pro Series: Mobile Masters 2025. Meski berhasil mengamankan tempat di babak playoffs, performa mereka sepanjang group stage dianggap belum memenuhi ekspektasi, dengan catatan dua kekalahan yang membuat langkah mereka di turnamen ini terasa naik turun.
Tantangan Adaptasi dengan Pemain Asing
Dalam wawancara eksklusif, Kiboy, roamer andalan ONIC Esports, mengungkapkan penyebab di balik performa tim yang belum stabil. "Masih adaptasi sama Ryota, jadi belum stabil, gameplay dan komunikasinya masih kurang," ujarnya.
Proses adaptasi dengan Ryota, EXP laner asal Jepang yang baru bergabung, menjadi tantangan utama. Kendala bahasa dan chemistry yang belum terbangun sepenuhnya terlihat dalam beberapa pertandingan. Hal ini tidak hanya terjadi di ESL Snapdragon, tetapi juga tercermin dalam perjalanan ONIC di MPL Indonesia musim ini.
Fokus pada Soliditas Tim
Sebagai salah satu pemain kunci, Kiboy menegaskan perlunya membangun koneksi antar pemain untuk meningkatkan performa keseluruhan:
"Dari tim dulu, koneksi Kiboy sama Gilang (Sanz), gwa sama Ryota, amaa Kairi dan Savero, pelan-pelan kita perbaiki."
Soliditas tim menjadi target utama mereka sebelum menghadapi babak playoffs, di mana kerja sama dan komunikasi akan menjadi faktor penentu.
Peluang Bangkit di Playoffs Mobile Masters 2025
Meski perjalanan mereka di fase grup kurang maksimal, ONIC Esports tetap memiliki peluang besar untuk menunjukkan performa terbaiknya di fase gugur. Dengan waktu tersisa untuk memperbaiki strategi dan koneksi antar pemain, tim ini berpeluang untuk kembali bersaing di papan atas.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|