Rad EU Ukir Sejarah, Jadi Juara Internasional Pertama Marvel Rivals

Other Aldodanoza
Senin, 18 Agustus 2025 11:00:59

Marvel Rivals resmi punya juara internasional perdana. Tim asal Eropa, Rad EU, keluar sebagai kampiun di ajang Ignite Mid-Season Finals setelah mengalahkan ENVY 4-2 di Grand Final. Kemenangan ini terasa spesial karena Rad EU datang sebagai underdog yang tak diunggulkan. Sebelum dikenal luas, roster ini hanyalah tim kecil bernama Team1 yang sering berganti pemain dan bahkan sempat berstatus tanpa organisasi.

Perjalanan mereka penuh lika-liku, termasuk saat memperkuat Luminosity Gaming (LG) yang tidak berbuah manis. Namun, pada Juni 2025, mereka diakuisisi oleh Rad Esports, menjadi Rad EU yang kita kenal sekarang. Perubahan nama rupanya jadi titik balik, di mana mereka berhasil mematahkan dominasi Virtus.pro dan mengamankan tiket ke Mid-Season Finals.

Strategi Out of Meta dan Mental Juara

 

Di Guangzhou, Rad EU kembali menunjukkan keberanian. Sang kapten, Max “Fate” Currie, menggunakan Jeff the Landshark—hero yang dianggap tidak layak dimainkan pasca rework—dan menjadikannya senjata kejutan. Langkah ini memperlihatkan bagaimana tim underdog bisa menciptakan tren baru lewat kreativitas dan mengguncang meta kompetitif Marvel Rivals.

Grand Final menghadirkan duel ketiga antara Rad EU dan ENVY, di mana ENVY selalu menang di pertemuan sebelumnya. Kali ini ceritanya berbeda, Rad EU mampu menutup seri dengan skor 4-2, termasuk mempertahankan kemenangan dramatis di map penentuan. Inilah bukti nyata bahwa mentalitas tim bisa jadi faktor penentu.

Masa Depan Cerah dan Peluang untuk Indonesia

 

Rad EU membawa pulang hadiah utama senilai Rp2,6 miliar. Sayangnya, kontrak dengan Rad Esports telah berakhir usai turnamen, membuat roster ini kembali berstatus free agent. Meskipun begitu, Fate menegaskan bahwa timnya berkomitmen penuh untuk jangka panjang dan siap menghadapi turnamen berikutnya. Dari perspektif global, kemenangan Rad EU memberi sinyal kuat bahwa Marvel Rivals punya masa depan cerah di esports.

Bagi Indonesia, peluang ikut bersaing terbuka lebar. Dengan IP Marvel yang populer, ekosistem kompetitif game ini bisa berkembang pesat di Asia Tenggara. Jika publisher serius mengembangkan server dan turnamen regional, bukan tidak mungkin kita melihat tim Indonesia mengikuti jejak Rad EU di panggung dunia. Rad EU tidak hanya juara pertama Marvel Rivals, tapi juga simbol dari kegigihan dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman, membuktikan bahwa di esports, tak ada yang mustahil.

Bagikan

Baca Artikel Asli