Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dan Esports World Cup (EWC) bukan hanya panggung kompetisi, tetapi juga katalisator pembangunan nasional. Hal ini ditegaskan oleh perwakilan pemerintah Malaysia dan Filipina dalam konferensi pers bersama yang digelar di sela-sela EWC 2025.
Konferensi pers ini menghadirkan YB Adam Adli, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia; Atty. Erose Marlo C. Laeno, Chief Legal Officer Games and Amusements Board Filipina; serta Faisal Bin Homran, Chief Product Officer Esports World Cup Foundation. Ketiganya sepakat bahwa esports, khususnya MLBB, telah berkontribusi besar terhadap pemberdayaan pemuda, pertumbuhan ekonomi digital, dan inklusi sosial.
Malaysia: MLBB Masuk Agenda Nasional
YB Adam Adli menyebut MLBB sebagai elemen penting dalam ekosistem esports Malaysia. Ia mengungkap bahwa game ini telah diintegrasikan ke dalam program nasional di sekolah-sekolah untuk mendorong pengembangan talenta muda.
“Kami tidak hanya bicara soal atlet, tapi juga mencetak ahli di bidang broadcasting, coaching, bahkan nutrisi,” ujar YB Adam.
Kesuksesan Selangor Red Giants (SRG) menjadi bukti nyata. Tim ini mencetak sejarah dengan meraih gelar internasional pertama Malaysia di MSC 2024 dan membawa pulang sepertiga dari total hadiah USD 3 juta. Dukungan infrastruktur dari klub sepak bola Selangor FC menjadi fondasi keberhasilan SRG, yang kini bertransformasi menjadi SRG.OG lewat kolaborasi dengan OG Esports.
YB Adam juga mengumumkan progres pembangunan E-Stadium senilai MYR 18 juta (~USD 4,2 juta) yang ditargetkan rampung tahun depan sebagai pusat kegiatan esports lokal dan internasional.
Filipina: MLBB Ubah Pandangan Publik terhadap Esports
Atty. Erose Marlo C. Laeno menyoroti pengakuan resmi esports sebagai olahraga profesional di Filipina sejak 2017. Menurutnya, hal ini telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap esports sebagai jalur karier yang sah.
“Esports bukan hanya untuk anak muda, tapi juga menjadi bagian dari pembangunan nasional,” tegasnya.
Filipina kini menjadi kekuatan utama MLBB dunia, dengan lima gelar juara dari enam edisi M Series. MLBB telah membuka peluang ekonomi dan sosial yang signifikan bagi generasi muda di negara tersebut.
EWC dan MLBB: Model Pengembangan Talenta Global
Faisal Bin Homran menekankan pentingnya pipeline pengembangan talenta yang terstruktur. Ia menyebut dukungan publisher seperti MOONTON Games sebagai kunci sukses peluncuran liga kampus di Arab Saudi.
“Kolaborasi erat dengan publisher seperti MOONTON menjadi benchmark bagi negara lain yang ingin membangun ekosistem esports yang sehat,” ujarnya.
Faisal juga menyoroti MLBB Women’s Invitational (MWI) sebagai contoh nyata inklusi. Turnamen wanita terbesar di EWC ini menghadirkan hadiah USD 500.000 dan mencatat rekor penonton tertinggi sepanjang sejarah MWI menurut data Esports Charts. Debut tim wanita Arab Saudi, Twisted Minds Orchid, menjadi bukti bahwa MWI bukan sekadar pelengkap, melainkan panggung utama.
Atty. Erose menutup dengan pernyataan kuat:
“Esports punya kekuatan untuk mengubah hidup. Di EWC, kita melihat anak muda berani bermimpi dan memilih jalur yang mungkin tidak konvensional, tapi penuh potensi.”