Nama Nino sudah lama menjadi identitas kuat Alter Ego di scene MPL Indonesia. Pemain yang debut sejak Season 7 ini awalnya dikenal sebagai salah satu gold laner paling agresif di tanah air. Namun sejak Season 13, ia mengambil keputusan berani: berpindah ke role EXP laner, sebuah langkah besar yang sempat membuatnya meragukan diri sendiri.
Transisi Sulit dan Perubahan Mindset
Nino mengakui, transisi dari gold lane ke EXP lane tidak mudah dan penuh tekanan.
“Pastinya sulit sekali, overthinking, stres, semuanya saya rasakan. Tapi semua itu adalah proses menjadi EXP yang baik,” ujarnya.
Adaptasi terbesar baginya terletak pada mindset dan farming pattern. Ia harus mengubah kebiasaan lama sebagai gold laner yang berorientasi pada farm menjadi lebih berorientasi pada objektif tim.
“Awalnya saya tidak rela wave dan jungle diambil orang lain. Tapi makin ke sini makin sadar bahwa saya harus mengalah demi objektif,” tambahnya.
Mencapai Puncak Adaptasi di S16
Perjalanan panjang itu akhirnya berbuah hasil. Pada Season 15, Nino bahkan dianugerahi Most Improved Player MPL ID setelah performanya meningkat signifikan.
Kini, di Season 16, ia menjadi salah satu EXP laner paling berpengaruh, dengan statistik yang membuktikan kontribusi vitalnya:
Kill Participation: 65,17% (tertinggi kedua di role-nya).
Rata-rata KDA: 5,97 (hanya kalah tipis dari Rendyy).
Peran Nino terbukti vital dalam mengangkat performa Alter Ego. Setelah sempat finis di posisi bawah pada Season 12 dan 13, Alter Ego kini bertekad menembus tiga besar dan meraih tiket M7 World Championship.
Dengan pengalaman dan dedikasi tinggi, Nino menjadi contoh nyata bahwa konsistensi dan kerja keras bisa mengubah karier. Playoff MPL ID S16 di NICE PIK 2 akan menjadi panggung pembuktian berikutnya bagi sang veteran.
