Apeks “Rehat” dari VALORANT: Gagal di VCT EMEA 2025 dan Terbentur Tekanan Finansial

Valorant Aldonov Danoza
Rabu, 15 Oktober 2025 03:23:51

Organisasi esports asal Eropa, Apeks, resmi mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan sementara operasional divisi VALORANT. Keputusan mengejutkan ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi banyak tim di ekosistem kompetitif VALORANT—antara tuntutan performa tinggi dan realitas finansial yang semakin berat.

Apeks sempat mencatat prestasi besar setelah menjuarai VCT Ascension EMEA 2024 usai mengalahkan PCIFIC Esports dengan skor 3–2. Kemenangan tersebut mengantarkan Apeks ke kasta tertinggi, VCT EMEA 2025. Namun, performa mereka di musim debut tak berjalan mulus. Apeks gagal melangkah ke ajang Masters maupun Champions, hingga akhirnya terdegradasi dari VCT menjelang akhir musim.

Faktor di Balik Keputusan “Rehat”

Dalam pernyataan resminya, Apeks menyebut bahwa keputusan “rehat” ini diambil karena sejumlah faktor, termasuk pemangkasan anggaran yang signifikan di tahun 2025 dan perubahan format kompetisi oleh Riot Games.

Salah satu perubahan paling berdampak adalah masa berlaku slot VCT yang kini hanya satu tahun, bukan dua tahun seperti sebelumnya. Dengan sistem baru tersebut, organisasi harus terus menjaga performa dan stabilitas finansial tiap musim tanpa banyak ruang untuk membangun jangka panjang.

“Format yang berlaku saat ini sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi yang membuat kami dulu tertarik,” tulis Apeks.

Mereka menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah penutupan permanen, melainkan jeda untuk mengevaluasi arah ke depan. Beberapa pemain Apeks, seperti Ava “florescent” Eugene yang sempat mengumumkan istirahat untuk fokus pada kesehatan mental, kini telah dilepas sebagai restricted free agents.

Refleksi Bagi Ekosistem VALORANT

Keputusan ini menjadi refleksi nyata betapa ketatnya dunia esports modern. Format kompetisi yang terus berubah, biaya operasional yang tinggi, dan tekanan performa membuat banyak organisasi harus berpikir dua kali sebelum mempertahankan tim di level atas.

Bagi Riot Games sendiri, situasi ini bisa menjadi bahan evaluasi. Tanpa fondasi finansial yang stabil—khususnya bagi tim-tim non-partner—talenta dan semangat kompetitif yang menjadi inti ekosistem esports bisa saja perlahan terkikis.

Apeks membuka kemungkinan untuk menjalankan kembali tim VALORANT di masa depan, apabila kondisi dan format kompetitif lebih mendukung keberlanjutan organisasi. Kapan Anda berharap melihat Apeks kembali ke VCT?

Bagikan

Baca Artikel Asli