Salah satu organisasi esports tertua di Amerika Utara, compLexity Gaming, resmi mengumumkan pengunduran diri dari skena Counter-Strike 2 (CS2). Keputusan ini diambil di tengah tantangan finansial yang dialami organisasi sepanjang tahun 2025, dan menjadi akhir dari keterlibatan panjang compLexity di dunia Counter-Strike sejak tahun 2003.
Akhir Era: compLexity Lepas Roster CS2
Melalui video resmi yang diunggah di media sosial, CEO dan pendiri compLexity, Jason Lake, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga integritas dan kesejahteraan pemain.
“Kami tidak bisa lagi mendukung tim tier 1 dengan pendapatan yang ada,” ujar Jason Lake. “Kami mencoba mencari investasi tambahan, tapi tidak berhasil. Ini keputusan yang berat, tapi kami ingin melakukan hal yang benar untuk para pemain.”
Roster CS2 compLexity saat ini berada di peringkat #20 Valve Rankings, dan sempat mencapai peringkat #13 di awal tahun. Kepergian mereka dari CS2 menjadi kejutan besar, mengingat terakhir kali compLexity tidak memiliki roster Counter-Strike penuh adalah pada tahun 2014.
Roster Baru, Rumah Baru: Passion UA
Meski compLexity mundur, para pemainnya segera menemukan tempat baru. Empat pemain utama dari roster CS2 compLexity kini bergabung dengan organisasi asal Ukraina, Passion UA, yang dimiliki oleh pesepakbola profesional Oleksandr Zinchenko.
Satu-satunya pemain yang belum bergabung adalah Cxzi, yang saat ini berstatus free agent. Sementara itu, Passion UA akan melengkapi tim dengan Vladyslav “Kvem” Korol, menggantikan roster lama yang telah dilepas pada 15 Agustus.
Warisan compLexity di Counter-Strike
Selama lebih dari dua dekade, compLexity telah berkompetisi di empat generasi game Counter-Strike:
- Counter-Strike 1.6
- Counter-Strike: Source
- CS:GO
- Counter-Strike 2
Mereka dikenal sebagai salah satu pionir esports Amerika Utara, dengan sejarah panjang di turnamen internasional dan kontribusi besar terhadap perkembangan scene kompetitif.
