Riot Games telah menemukan dugaan pelecehan seksual yang ditujukan kepada mantan pemain VCT, yakni Ava 'florescent' Eugene. Pada pernyataan resmi yang dirilis, developer tersebut menyatakan bahwa mereka telah mengetahui tuduhan tersebut sejak 17 Mei 2025. Riot Games menegaskan bahwa tuduhan semacam itu merupakan salah satu yang paling serius, dan mendesak siapapun yang memiliki informasi relevan untuk menghubungi pihak berwenang.
Meksi Riot Games tidak akan melakukan investigasi internal sendiri, perusahaan tersebut konfirmasi akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas hukum. Riot pun akan menilai kelayakan florescent untuk berpartisipasi dalam event VCT di masa mendatang, berdasarkan hasil dari penyelidikan hukum tersebut.
Pernyataan ini menimbulkan reaksi beragam di kalangan komunitas esports VALORANT, teruntuk hal yang terkait dengan kebijakan Riot Games dalam menangani kasus serupa di masa lalu.
Tuduhan terhadap florescent pertama kali muncul pada 17 Mei via unggahan di X oleh seorang pengguna yang mewakili korban, yang disebut sebagai Brick. Florescent sendiri merespons di hari yang sama, membantah keras tuduhan tersebut dan menyatakan akan mencari bantuan hukum demi menghadapi situasi ini. Ia pun meminta publik menghormati privasi pihak lain, dan berjanji akan memberikan pembaruan setelah mendapatkan informasi tersebut.
Pada 18 Mei, sebuah pernyataan lanjutan dari Brick dirilis melalui Google Docs yang memuat tuduhan tambahan dan bukti pendukung. Namun, hingga saat ini, hasil akhir dari proses hukum masih dinantikan. Komunitas VALORANT banyak mengkritik Riot Games karena tidak secara eksplisit menyebut nama florescent dalam pernyataan awal mereka, berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya di mana individu yang dituduh disebutkan secara langsung.
Beberapa tokoh di komunitas, termasuk mantan jurnalis VALORANT George Geddes, menyuarakan kekecewaan atas absennya investigasi internal atau skorsing sementara dari Riot. Mereka membandingkan penanganan kasus ini dengan insiden sebelumnya yang melibatkan pemain seperti Jay 'Sinatraa' Won, di mana Riot lebih tegas dan cepat dalam mengambil tindakan. Kontroversi ini menyoroti perdebatan tentang transparansi dan konsistensi dalam penegakan kebijakan di industri esports.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|