Menilik beberapa pro player dan bahkan influencer menggunakan teknik ini, true stretched adalah hal yang lumrah digunakan untuk keperluan kompetitif FPS sejak era Counter-Strike versi awal. Mengatur aspek rasio dari resolusi layar kamu ke 4:3, lalu ditarik hingga ujung ke ujung resolusi kamu hingga 720p hingga 1080p yang membuat agent musuh menjadi terlihat lebih lebar.
Apakah seefektif itu? Banyak sekali teknik dan cara menggunakan true stretched berseliweran di internet untuk beberapa pilihan kartu grafis dari Nvidia, AMD, dan Intel. Namun teknik ini menuai kontroversi bukan hanya dari estetika dan pengalaman bermain yang berkurang, bahkan Riot Games sendiri mempermasalahkan hal ini karena penggunaan program ketiga.
True stretched ini pun memiliki permasalahan tersendiri, dimana meski kamu bisa melihat lebih lebar agent musuh kamu tetap tidak bisa melihat bagian kiri dan kanan kamu dengan lebih detail. Apalagi pandangan yang lebih dekat membuat mata kamu lebih mudah lelah, dengan sisi positifnya yang bisa membuat kamu menembak musuh lebih akurat.
Musuh pun bisa terlihat lebih jelas dan cepat dari ujung ke ujung layar kamu, yang mana bila kamu memiliki layar monitor dengan refresh rate tinggi kamu bisa menikmati pandangan jelas untuk menangkap musuh kamu. True stretched pun menjadi preferensi pemain yang ingin lebih kompetitif dan mengorbankan kualitas, termasuk bagaimana TenZ pun menggunakan teknik ini.
Konklusinya, true stretched yang sebenarnya di Valorant bisa menjadi pilihan yang layak bagi beberapa pemain, menawarkan potensi keuntungan dalam hal ukuran target dan visibilitas, tetapi juga memiliki kelemahan seperti bidang pandang yang berkurang dan potensi peningkatan input lag. Pada akhirnya, apakah akan menggunakannya atau tidak tergantung pada preferensi pribadi dan apa yang paling sesuai dengan gaya bermain individu kamu.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|