ONIC Olympus kembali jadi sorotan di ajang FFWS SEA 2025 Fall. Bukan hanya karena statusnya sebagai juara bertahan, tapi juga keputusan berani mereka merekrut dua pemain dari komunitas untuk menghadapi turnamen internasional sekaligus kualifikasi Free Fire Global Finals 2025.
Dalam wawancara eksklusif bersama Esports ID, Coach Afm membongkar strategi di balik keputusan tersebut dan mengapa ONIC siap menanggung risikonya.
source: FF.Esports.ID
Rekrutmen Komunitas: Risiko Besar, Potensi Lebih Besar?
Coach Afm mengakui bahwa merekrut pemain komunitas untuk ajang sebesar FFWS SEA bukan keputusan ringan. “Kalau kita lihat sekarang kacamatanya emang besar banget risikonya,” ujarnya. Namun, ia menegaskan bahwa proses scouting dilakukan secara menyeluruh sebelum keputusan diambil.
ONIC sempat mengincar sejumlah pemain berpengalaman dari tim-tim besar seperti Dewa United, Vesaka Sriwijaya, MBR, dan Kalkan. Sayangnya, banyak dari mereka masih terikat kontrak atau dianggap sebagai high carry oleh tim masing-masing, sehingga sulit dilepas.
“Beberapa player pengalaman ini masih under contract. Jadi dari sisi perusahaan mereka nggak mau lepas,” jelasnya.
Kenapa Tidak Ambil Veteran?
ONIC juga mempertimbangkan opsi merekrut pemain veteran yang sudah tidak aktif secara kompetitif. Namun, Coach Afm menilai bahwa risiko adaptasi terlalu tinggi. “Penyesuaiannya antara kertas yang udah diisi sama yang kosong itu lebih susah yang kertas yang udah diisi,” katanya, mengibaratkan proses adaptasi pemain lama dengan sistem baru.
Strategi Bertahap: Build Dulu, Evaluasi Kemudian
ONIC memilih untuk build pemain komunitas terlebih dahulu selama dua pekan awal FFWS SEA. Jika performa belum sesuai harapan, mereka akan memanfaatkan transfer window untuk evaluasi dan potensi rekrutmen tambahan.
“Kita coba build dulu sampai week kedua, setelah transfer window kita bakal evaluasi progress-nya,” ungkapnya.
Fokus Latihan: Putra dan Calvin
Dua nama yang disebut Coach AFM adalah Putra dan Calvin. Saat ini, Putra menjadi fokus utama dalam scrim dan latihan, sementara Calvin masih dicadangkan. “Kalau Putranya udah mateng, baru kita matengin Calvin,” pungkas Afm.
