Kreator Game Diablo 4 Klaim Sistem Leveling di Game ARPG Bikin Pengalaman Bermain jadi Enggak Seru

Aldodanoza
12/02/2025 03:09 WIB
Kreator Game Diablo 4 Klaim Sistem Leveling di Game ARPG Bikin Pengalaman Bermain jadi Enggak Seru

Ingin buru-buru tamat? Beberapa game Action RPG (ARPG) tidak akan memberikan level requirement yang menyiksa untuk menyelesaikan satu misi utama. Sehingga, kamu bisa memangkas sesi grinding untuk bisa menamatkan game tersebut. Namun menurut kreator Diablo 4, David Brevik sebut bahwa esensi grinding yang hilang membuat game ARPG tidak seru di matanya. Apakah persepsi tersebut bisa diterima?

Brevik sendiri pun adalah orang yang mahir dalam membuat sistem grinding dan dungeon crawling yang seru nan menyenangkan. Apalagi dengan kehadiran Diablo 2, game yang rilis di konsol dan PC 2.5 dekade lalu pun membuat persepsinya bisa diterima dari masalah grinding.

Grinding di game pun menjadi sebuah ambisi besar bagi para gamer RPG, bukan hanya demi memberikan kekuatan yang besar namun ada beberapa senjata yang dibuat khusus untuk level besar dengan estetika yang apik. Siapa sangka ini akan menjadi kontra bagi Brevik mengingat kurang seru dan membuat game terlalu singkat.

"Ketika Kamu mempersingkat perjalanan itu dan membuatnya agak konyol, Kamu telah merendahkan seluruh pengalaman, menurut pendapat aku," kata Brevik, menyatakan bahwa kesenangan dalam sebuah ARPG "sebenarnya bukanlah mencapai akhir, melainkan perjalanannya".

"Aku tidak merasa itu sepribadi dan serealistis seperti Diablo 2," jelas Brevik. "Penentuan tempo di Diablo 2, menurut aku, sangat bagus. Itulah salah satu alasan mengapa game itu bertahan lama.

"Aku hanya tidak merasa membunuh satu layar penuh monster secara instan dan membabat habis semuanya dan berjalan-jalan di level dan membunuh semuanya, sangat menarik. Aku hanya tidak merasa itu adalah pengalaman yang keren. Aku merasa itu agak konyol."

Padahal, ARPG seperti contohnya Final Fantasy 16, Rise of the Ronin, Cyberpunk 2077, bahkan Elden Ring dan Final Fantasy VII Rebirth pun tidak memberikan metode leveling yang sebegitu rumitnya. Kamu bisa memilih untuk menyelesaikan game tersebut, atau menikmati gamenya dengan mengikuti side quest dan grinding point.

Ini bukan masalah bagaimana kamu menyelesaikan game tersebut hingga tamat, namun seperti gamer konsol PlayStation, achievments level Platinum pun bisa didapat ketika kamu menyelesaikan semuanya. Hal tersebut lah yang paling penting dibanding esensi grinding dan leveling yang lambat. Bagaimana menurut kamu?