Penjualan Game Fisik Menurun hingga 85 Persen sejak 2008, Menurut Circana

Aldodanoza
26/01/2025 01:08 WIB
Penjualan Game Fisik Menurun hingga 85 Persen sejak 2008, Menurut Circana
Foto Unsplash / Denise Jans

Tak heran bila mengingat gamer pun sudah mulai melek dengan ekosistem alam, serta biaya produksi fisik yang dapat merusak lingkungan. Game fisik pun ternyata mendapatkan perlakuan yang sama oleh para gamer, dimana gamer pun akan memprioritaskan game digital dengan diskon besar-besaran di beberapa platform. Ini menjadi sebuah pertanda bagi punahnya game fisik pada dekade ini, menurut Circana.

Mat Piscatella selaku Executive Director dari Circana mengakui bahwa kurangnya minat gamer untuk membeli game fisik pun lebih pesat pada 2021 lalu, tepatnya pada era pandemi yang membuat gamer sulit untuk membeli game fisik di beberapa retail.

Namun, menurut Circana pun penjualan digital termasuk biaya berlangganan dan microtransaction meningkat pesat sejak 2019 lalu. Mengingat gamer pun memang lebih menyukai game kompetitif maupun nonkompetitif dengan microtransaction untuk membeli kosmetik dalam game.

Meski data tersebut merupakan data dari penjualan di Amerika Serikat, kita sepakat bahwa penjualan tersebut pun akan meliput ke berbagai wilayah termasuk Indonesia. Di lain hal, Nintendo tetap menjadi pemasok keuntungan tertinggi dari segi penjualan game fisik, dengan saham yang meningkat saat perilisan konsol next-gen miliknya yakni Nintendo Switch 2.

Secara detailnya, 68 persen penjualan game pun meliput game digital, dengan detail Xbox 75 persen, PlayStation 64 persen, dan Nintendo yang paling kecil yakni 22 persen. Tak heran, produksi kartrid memang memiliki biaya yang lebih dengan harga yang nonfluktuatif ketimbang Xbox maupun PlayStation yang memiliki nilai jual turun yang cepat untuk game fisik pihak kedua.