Turnamen yang paling ditunggu di skena esports mobile, Honor of Kings International Championship (KIC) 2025, telah tiba sebagai puncak musim kompetitif untuk gim Honor of Kings. Digelar secara offline di Filipina mulai 14 November hingga 30 November 2025, ajang ini akan mempertemukan 16 tim terbaik dunia yang berjuang untuk merebut gelar juara global.
Format Kompetitif yang Matang
Struktur turnamen KIC 2025 dirancang untuk menghadirkan kombinasi strategi jangka panjang dan drama eliminasi:
Group Stage: Diperkirakan berlangsung selama empat hari dengan format round robin dan pertandingan best-of-3 (Bo3).
Playoff: Menggunakan sistem double elimination dan best-of-5 (Bo5).
Grand Final: Dijadwalkan pada 30 November dengan format best-of-7 (Bo7) yang menjanjikan laga puncak penuh tensi.
Format ini menjadikannya salah satu turnamen paling kompetitif di dunia mobile esports.
Peserta Global dan Sorotan Indonesia
Sebanyak 16 tim dari berbagai belahan dunia telah mengamankan tiket mereka melalui rangkaian kualifikasi regional, menunjukkan keragaman gaya bermain yang akan beradu:
Filipina (4 Tim): Juara region dan 3 tim lainnya dari Philippines Kings League Fall.
Indonesia (3 Tim): Juara, runner-up, dan peringkat tiga dari IKL Fall 2025.
Malaysia (3 Tim): Termasuk sang juara bertahan.
Region Lain: Dua tim dari Brazil, serta pemenang liga internasional (Major East dan Major West).
Slot Terakhir: Diperebutkan melalui Phoenix Reborn Qualifier.
Tambahan Sorotan Indonesia: Team RRQ (RRQ) mendapat peluang untuk menjadi wakil keempat Indonesia melalui babak Phoenix Reborn Qualifier, apabila mereka mampu memenangkan jalur tersebut.
Hadiah dan Prestise Turnamen
Turnamen ini menawarkan total hadiah senilai US$ 1 Juta.
Juara Turnamen: Digadang-gadangkan membawa pulang sekitar US$ 300.000.
Imbalan Prestise: Skin eksklusif dalam gim bagi pemenang dan MVP turnamen.
Challenger Cup 2025: Tiga tim teratas akan mendapatkan tiket untuk mengikuti ajang lanjutan internasional yang juga prestisius ini.
KIC 2025 bukan sekadar ajang kompetisi reguler; ini adalah titik temu gaya regional yang bertabrakan, strategi meta yang berkembang, serta kesempatan bagi pemain dan tim untuk mencetak sejarah di panggung global.
