“Saya bermimpi kembali menjadi pro player”: Kisah Toucouille Melawan Penyakit Langka Menuju Comeback Epik

League of Legends Aldonov Danoza
Rabu, 24 September 2025 02:15:32

Loïc “Toucouille” Dubois pernah digadang-gadang sebagai salah satu midlaner berbakat dari Prancis. Kariernya sempat menanjak bersama FlyQuest di LCS, Team GO di LFL, hingga Keyd Stars di CBLOL. Namun di tengah potensi yang sedang bersinar, Toucouille harus berhadapan dengan tantangan terbesar dalam hidupnya—bukan di Rift, melainkan di dunia nyata.

Diagnosis yang Mengancam Mimpi

Pada Mei 2025, ia mengejutkan komunitas League of Legends dengan kabar diagnosis penyakit langka bernama Chiari Malformation, kondisi ketika jaringan otak terdorong ke saluran tulang belakang dan menekan area sensitif di otak. “Saya tidak bisa menunda operasi ini lagi,” tulisnya di X kala itu. Bagi Toucouille, kabar ini seolah menjadi akhir dari mimpinya. Ia blak-blakan pada salah satu penggemarnya, “Saya sempat merasa hidup saya selesai.”

Operasi dan masa pemulihan berjalan penuh ketidakpastian. Ia sempat terbang ke Prancis untuk mencari opsi medis terbaik, namun justru pulang ke Brasil dengan rasa kecewa. Ia juga sempat bertanya-tanya apakah ia bisa kembali bermain game kompetitif lagi.

Kebangkitan Sang Midlaner

Meski begitu, di awal Agustus, ia membagikan kabar mengejutkan: kondisinya telah membaik 70%. Seiring berjalannya waktu, stamina Toucouille kembali. Di akhir September, ia menyatakan sudah bisa bermain League of Legends hingga 10 jam sehari lagi. Namun alih-alih hanya kembali menjadi streamer, ia membuat keputusan yang lebih berani: kembali ke kompetisi profesional.

“Sekarang saya bermimpi untuk kembali menjadi pro player,” tulisnya. “Hidup memberi saya kesempatan kedua, dan saya tidak akan menyia-nyiakannya.”

Mentalitas Baru Melawan Tekanan

Sebagai figur publik di esports, Toucouille tahu tekanan fans bisa sangat berat, apalagi bila ia kembali ke liga sekompetitif CBLOL. Para penggemar sudah mulai menggoda agar ia bergabung dengan paiN Gaming, tim legendaris Brasil. Alih-alih terbebani, Toucouille justru menunjukkan mentalitas baru: “Setelah sebulan berpikir hidup saya sudah berakhir, saya tidak peduli lagi dengan tekanan fans. Silakan hina saya, saya malah suka,” candanya.

Sikap ini menunjukkan transformasi penting. Dari pemain muda yang dulu masih mencari pijakan di LCS, kini ia menjadi seseorang yang lebih matang, tahan banting, dan punya perspektif berbeda soal arti kesempatan kedua.

Toucouille pernah berkata pada 2022, di musim debutnya bersama FlyQuest, “Saya hanya ingin pergi ke Worlds.” Kini, dengan kesehatan yang perlahan pulih, ia kembali menyalakan ambisi itu. Cerita kembalinya Toucouille bukan hanya tentang karier seorang pro player, melainkan tentang keberanian melawan rasa takut dan menolak menyerah pada keadaan. Di balik nickname dan layar monitor, ada manusia yang berjuang sekuat tenaga untuk tetap mewujudkan mimpinya.

Bagikan

Baca Artikel Asli