Hari keempat MSC 2025 menjadi saksi pertarungan hidup-mati dari delapan tim dengan nasib yang bergantung pada satu seri. Dari comeback tim RRQ Hoshi hingga kisah underdog yang kandas, setiap pertandingan menyimpan cerita berbeda—penuh ketegangan dan pembuktian.
Team Flash SG vs DianFengYaoGuai (2–0)
Dalam laga bertajuk Trial by Fire, Team Flash menunjukkan adaptasi dan ketenangan menghadapi kekacauan dari DianFengYaoGuai (DFYG). Game pertama dibuka dengan invasi agresif ke jungle DFYG, namun tim Tiongkok sempat membalas dengan koordinasi teamfight yang solid. Flash tetap sabar, menunggu momen scaling dan memanfaatkan pertarungan Lord untuk mengunci kemenangan. Game kedua berlangsung lebih cepat; Flash unggul kill 5–0 di awal dan menjaga dominasi hingga akhir lewat counterplay yang efektif. DFYG resmi tersingkir, sementara Flash melaju dengan penuh percaya diri.
RRQ Hoshi vs Aurora Gaming Türkiye (2–1)
RRQ hampir tumbang di hadapan Aurora yang sempat mengejutkan ONIC PH sebelumnya. Game pertama jadi milik Aurora dengan draft rapi dan eksekusi tajam. Pilihan Cici di Gold Lane oleh RRQ gagal berdampak, dan Aurora melaju dengan keunggulan 12 ribu gold. Namun RRQ bangkit di Game kedua lewat agresi awal dan dominasi objektif. Game penentu jadi perang kontrol map, dengan RRQ tetap tenang dan memanfaatkan kesalahan Aurora lewat pick krusial pada Tienzy. RRQ menyelesaikan reverse sweep dan lolos ke Knockout Stage, sementara Aurora harus turun ke Lower Bracket.
ONIC PH vs Area 77 NA (2–0)
ONIC PH menjawab keraguan setelah kalah dari Aurora dengan penampilan solid melawan Area 77. Game pertama berlangsung ketat dengan pertukaran skill dan rotasi acak, namun pengalaman ONIC mengatasi semangat A77 lewat kontrol map dan punish yang presisi. Game kedua berakhir cepat; trio midlane ONIC menutup ruang gerak A77 sepenuhnya, menciptakan snowball yang tak terbendung. Area 77 harus berhenti di sini, sementara ONIC PH kembali menunjukkan statusnya sebagai kandidat kuat.
Team Spirit vs HomeBois (2–0)
Team Spirit tampil dominan sejak awal dengan tekanan merata di semua lane. Game pertama ditandai dengan inisiasi buruk dari HomeBois yang langsung dibalik oleh Kidbomba dan kawan-kawan. TS meraih 12 ribu gold lead tanpa kehilangan turret tier satu. Game kedua lebih menegangkan; EYYMAL sempat memberi harapan lewat Fanny yang agresif, namun TS menyerap tekanan dengan efektif dan memulihkan momentum. Lancelot dari Oneshot menyelesaikan laga dengan status Legendary. HomeBois turun ke Lower Bracket, sementara TS melaju sebagai naga yang terbangun.