Hasil IKL Fall 2025: Dominator Esports Pertegas Superioritas, ONIC Tenggelam di Dasar Klasemen Group Tyrant

Honor of Kings Aldonov Danoza
Senin, 15 September 2025 00:54:43

IKL Fall 2025 Week 4 Day 3 kembali menghadirkan pertarungan sengit antara ONIC melawan Dominator Esports. Laga ini seolah menjadi ajang reuni bagi Ahem, yang pernah menjadi bagian dari Dominator sebelum kini membela Landak Kuning.

Namun, nostalgia tersebut tak mampu mengubah hasil. Dominator tampil lebih garang dan disiplin, mengunci kemenangan manis 2-0 dan semakin memperkuat posisi mereka di papan atas klasemen.

Game 1: Kedisiplinan Dominator Kunci Kemenangan

Sejak menit-menit awal, ONIC mencoba memanfaatkan pengetahuan Ahem terhadap gaya bermain Dominator. Mereka berusaha menyusun jebakan untuk mendapatkan keuntungan di early game. Akan tetapi, justru TianX dan kawan-kawan tampil lebih terstruktur dan rapi. Momen krusial terjadi ketika ONIC menyiapkan ambush di area strategis.

Namun, Dominator berhasil membaca pergerakan tersebut dan membalikkannya dengan serangan yang telak. Seluruh anggota ONIC tumbang, hanya menyisakan Ahem yang berusaha kabur dari kejaran Ace. Dominator pun dengan mudah mengunci kemenangan pertama dengan skor 0-1.

Game 2: Strategi “Early End” yang Tak Terbendung

Memasuki game kedua, Dominator kembali menunjukkan ciri khas mereka: menekan habis-habisan sejak early game, tanpa memberi kesempatan lawan bernapas hingga late game. ONIC yang coba bertahan tampak kehilangan arah, sementara Dominator menjalankan taktik klasik mereka dengan sangat rapi dan agresif.

Mereka terus menekan turret dan objektif lainnya, membuat ONIC tidak memiliki ruang untuk farming atau menyusun strategi. Hasilnya, ONIC kembali tumbang tanpa balasan berarti, dan skor akhir 0-2 menjadi penutup tegas bagi pertandingan ini, menunjukkan betapa superiornya Dominator saat ini.

Evaluasi ONIC: Masalah Chemistry dan Leadership

Dalam wawancara pasca-pertandingan, Cipengz dan El dari Dominator memberikan pandangannya terkait performa ONIC. Mereka menilai bahwa Ahem sebenarnya masih memiliki potensi untuk bersinar, namun chemistry tim yang belum sepenuhnya terbangun membuat performanya belum terlihat maksimal. ONIC dinilai masih memiliki masalah mendasar dalam hal kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

Ketiadaan figur clash laner veteran seperti Butss disebut-sebut membuat ONIC kesulitan menemukan pijakan yang solid, hingga akhirnya terjebak di dasar klasemen Group Tyrant. Mereka berisiko semakin terpuruk di sisa musim IKL Fall 2025 jika masalah ini tidak segera diatasi.

Kisah Berbeda Revemoin di Grup yang Sama

Di sisi lain, Group Tyrant juga menyajikan kisah berbeda dari tim Revemoin Esports. Mereka kembali menelan kekalahan dari Alter Ego Enma dan memperpanjang rekor buruknya dengan 0% win rate hingga Week 4. Dominator, yang berada satu grup dengan Revemoin, bahkan menyebut Alter Ego sebagai “satu-satunya peluang besar” bagi Revemoin untuk meraih kemenangan perdananya. “75 persen menang, 25 persen kalah, tapi Revemoin masih sulit untuk itu,” ujar Cipengz menambahkan, mengisyaratkan betapa beratnya perjuangan Revemoin untuk bangkit dari keterpurukan. Kemenangan ini semakin memperkuat posisi Dominator di papan atas, sementara ONIC harus segera mencari solusi atas masalah internal mereka jika ingin bersaing.

Bagikan

Baca Artikel Asli