GAM3 ARENA 2025: Festival Web3 Gaming Pertama di Jakarta, Jadi Momentum Baru Esports Indonesia

Other Aldodanoza
Sabtu, 02 Agustus 2025 22:02:06

Pada 2–3 Agustus 2025, industri game Indonesia menorehkan sejarah dengan hadirnya W3GG GAM3 ARENA 2025, festival global Web3 gaming pertama yang digelar di Jakarta. Bertempat di Point Arena, Jakarta Selatan, acara ini bukan hanya menandai babak baru dalam evolusi industri game, tetapi juga membuka ruang dialog, inovasi, dan kolaborasi lintas generasi.

Diselenggarakan oleh W3 Guild Games (W3GG), pionir ekosistem Web3 gaming di Asia Tenggara, GAM3 ARENA 2025 merupakan bagian dari Indonesia Game Week.

Kolaborasi Strategis Esports dan Web3

Kehadiran Irene Umar selaku founder W3GG.

Salah satu sorotan utama GAM3 ARENA 2025 adalah bagaimana festival ini menjembatani ekosistem Web2 dan Web3, terutama melalui pendekatan terhadap esports. Dengan dukungan dari nama-nama besar seperti EVOS, Samsung, dan RevivaLTV, festival ini mengangkat topik-topik penting seperti kepemilikan digital, turnamen berbasis blockchain, serta peluang ekonomi bagi para pemain.

EVOS, sebagai salah satu organisasi esports paling berpengaruh di Asia Tenggara, akan menggelar Coaching Clinic melalui EVOS Academy, membekali gamer muda dengan ilmu kompetitif langsung dari pro player.

Kolaborasi ini juga mencakup konten edukatif mengenai transisi dari dunia Web2 ke Web3, sesuatu yang krusial di era game yang semakin terdesentralisasi. Dengan semakin eratnya hubungan antara Web3 dan esports, terbuka peluang besar untuk menciptakan turnamen yang transparan, adil, dan menguntungkan semua pihak.

RevivaLTV dan W3GG bahkan telah menggagas pengembangan platform turnamen berbasis on-chain, yang berpotensi menjadi solusi jangka panjang dalam profesionalisasi ekosistem kompetitif Web3.

Sorotan untuk Industri Game Lokal

Selain membawa nama-nama besar seperti Axie Infinity, The Sandbox, dan Khuga, GAM3 ARENA 2025 juga memberikan panggung bagi developer lokal. Acara ini menghadirkan ajang Indie Game Pitch Battle, yang memperebutkan hadiah sebesar Rp81,25 juta dari W3GG Indonesia Game Creators Fund.

Melalui inisiatif W3GG Indie Game Initiative, pengembang dalam negeri mendapatkan akses ke pelatihan, pendanaan, dan jaringan global, sebuah hal yang selama ini menjadi kendala pertumbuhan industri game lokal.

Lebih lanjut, kemitraan strategis antara W3GG dan YGG Jepang membuka pintu ekspor bagi intellectual property (IP) game Indonesia ke pasar Jepang. Hal ini menjadikan festival ini bukan hanya perayaan lokal, tetapi juga batu loncatan global.

Bukan Sekadar Festival, tapi Gerakan Revolusi Gaming

GAM3 ARENA 2025 menghadirkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk menarik minat berbagai kalangan, mulai dari turnamen untuk game mainstream seperti Mobile Legends dan Free Fire hingga kompetisi kreatif seperti The Sandbox Voxel Time Attack Challenge.

Semua kegiatan ini digelar gratis dan terbuka untuk umum, menjadikannya langkah nyata dalam meratakan akses terhadap inovasi digital. Festival ini juga mencerminkan pergeseran paradigma dalam esports dan gaming secara umum. Era baru ini menuntut kolaborasi yang lebih inklusif dan memberikan nilai tambah nyata kepada gamer, bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai pemilik dan kreator.

Dengan konsep digital ownership, pemain kini dapat memiliki aset dalam game, mendapatkan penghasilan dari aktivitas bermain, dan terlibat dalam keputusan komunitas. Ini merupakan perubahan mendasar yang menjanjikan sistem yang lebih adil, transparan, dan berkelanjutan, sekaligus menantang format kompetisi tradisional dalam esports.

Namun, adopsi ini tentu tak lepas dari tantangan. Masih ada resistensi dari komunitas gamer arus utama terhadap istilah "Web3" karena kekhawatiran soal NFT dan spekulasi, yang mana acara seperti GAM3 ARENA menjadi penting untuk membangun kepercayaan.

GAM3 ARENA 2025 adalah penanda transisi menuju ekosistem game yang lebih demokratis dan terdesentralisasi, menyatukan pemain lama dan baru dalam industri, serta menunjukkan bahwa Indonesia adalah kontributor penting dalam masa depan game global.

Bagi komunitas esports, festival ini adalah panggilan untuk beradaptasi dan mengeksplorasi kemungkinan baru. Bagi developer lokal, ini adalah kesempatan untuk unjuk gigi di panggung dunia.

Bagikan

Baca Artikel Asli