Dalam langkah yang cukup mengejutkan, organisasi e-sports asal Brasil, 2GAME Esports, mengumumkan bahwa mereka telah melepas seluruh roster tim mereka untuk permainan VALORANT—mencakup lima pemain dan dua pelatih—usai musim 2025 yang berakhir dengan hasil jauh dari harapan. Keputusan ini diambil hanya beberapa bulan setelah mereka mengalami degradasi kembali ke liga Challengers, membuat masa depan tim menjadi sangat terbuka.
Kegagalan di Liga Utama VCT Americas
2GAME Esports sebelumnya berhasil naik ke level tertinggi kompetisi VALORANT di wilayah Amerika (Americas) pada tahun 2024 lewat kemenangan di turnamen “Ascension”. Namun, performa mereka di musim VCT 2025 jauh dari memuaskan:
Mereka hanya meraih dua kemenangan dari total 12 laga.
Secara konsisten tersingkir di tahap awal setiap fase.
Ketidakstabilan roster, termasuk absennya pemain utama Rodrigo “spikeziN” Lombardi di sebagian besar musim.
Kombinasi hasil buruk dan aturan degradasi terbaru dari Riot Games membuat mereka secara resmi terdegradasi ke Challenger Circuit untuk musim berikutnya.
Roster dan Pelatih yang Dilepas
Keputusan ini memisahkan 2GAME dengan mayoritas anggota tim yang telah bersama mereka sejak kemenangan Ascension 2024. Roster yang dilepas meliputi:
Pemain: Caio “silentzz” Morita, Rodrigo “spikeziN” Lombardi, Luiz “lz” Reche, Vitor “gobera” Cesar, dan Luis “pryze” Henrique.
Pelatih: Anderson “faithz0r” Yabusaki dan Luiz “Yushi” Coelho.
Langkah Awal Menuju Restart Total
Dalam pengumuman resminya, 2GAME menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi lineup ini yang telah membawa organisasi ke panggung internasional.
Keputusan untuk melepas seluruh roster dapat dilihat sebagai upaya restart penuh (full restart) yang memberi organisasi kesempatan untuk merancang ulang tim VALORANT mereka dari nol. Hal ini memungkinkan 2GAME untuk mengevaluasi strategi, komposisi pemain, dan filosofi bermain agar siap kembali bangkit dari Challenger Circuit.
Bagi para pemain, termasuk spikeziN yang dikabarkan sedang menjajaki kontrak dengan tim baru, ini adalah momen krusial untuk membuktikan diri lagi di pasar esports. Keputusan 2GAME ini menegaskan bahwa dalam dunia kompetitif, adaptasi cepat adalah kunci untuk keberlanjutan.